Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

[UPDATE] - Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Longsor: Tim SAR Gabungan Kembali Menemukan 2 Jenazah, Total Korban Meninggal 19 Jiwa

Dilihat 66 kali
[UPDATE] - Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Longsor: Tim SAR Gabungan Kembali  Menemukan 2 Jenazah, Total Korban Meninggal 19 Jiwa

Foto : Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah korban longsor tambang galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat pada Minggu (1/6). (Basarnas)

JAKARTA - Tim pencarian dan pertolongan (SAR) gabungan kembali berhasil menemukan dan mengevakuasi dua jenazah korban longsor yang terjadi di kawasan tambang galian C Gunung Kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat pada Minggu (1/6). Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia yang tercatat hingga pukul 17.00 WIB hari ini menjadi 19 jiwa.

Tim SAR gabungan yang pada hari ini kembali melanjutkan pencarian terhadap korban longsor tambang galian C Gunung Kuda, berhasil mengevakuasi dua korban dari delapan warga yg terdata dan dilaporkan hilang oleh keluarganya, teridentifikasi korban  :

1. Nalo Sanjaya (53th) asal Kelurahan  Kedongdong Kidul,  Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. 

2. Wahyu Galih (26th) asal Kelurahan Cipanas,  Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon. 

Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 19 korban meninggal dunia dan enam warga masih dalam pencarian tim SAR gabungan. Kerugian materiil tercatat sebanyak empat unit alat berat ekskavator dan tujuh unit mobil truk tertimbun longsor.

Operasi pencarian dan penyelamatan korban masih menjadi prioritas penanganan darurat saat ini. Tim  gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, dan warga.  

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetap mengimbau warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Terutama bagi para Tim SAR gabungan yang sedang melakukan operasi pencarian dan pertolongan untuk tetap memprioritaskan keselamatan mengingat masih berpotensi terjadinya bencana susulan. 

Sementara itu, bagi warga yang tinggal di dekat lereng tebing dan pinggir sungai, pantau secara berkala kondisi tanah yang ada di sekitar rumah dan debit air disekitar aliran sungai. Warga juga diminta melakukan evakuasi mandiri jika terjadi hujan terus menerus selama dua jam atau lebih.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN