Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Relawan Sebagai Ujung Tombak Penanggulangan Bencana

Dilihat 2398 kali
Relawan Sebagai Ujung Tombak Penanggulangan Bencana

Foto : Relawan Sebagai Ujung Tombak Penanggulangan Bencana ()

JAKARTA - Relawan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya penanggulangan bencana (PB) di Indonesia. Bahkan relawan merupakan ujung tombak dalam PB, khususnya pada saat darurat bencana. Mengapa jadi relawan PB? Relawan atau sukarelawan adalah orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela atau atas kehendak sendiri. Relawan PB bekerja tanpa pamrih atas dasar persaudaraan kepada masyarakat yang kena musibah.

 

Relawan penanggulangan bencana (PB) merupakan modal sosial dan asset yang sangat berharga. Dengan melihat pentingnya peran dan fungsi relawan PB itu maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadakan diskusi dengan agenda "Penanganan banjir longsor dan optimalisasi Desk Relawan saat darurat bencana" pada Senin (20/01/2020) di Lt. 6 Graha BNPB. Acara ini dihadiri lebih dari 40 orang yang berasal dari lembaga-lembaga relawan PB dari Banten, Lebak, Bogor dan Jakarta.

 

Acara diskusi dibuka oleh Pangarso Suryotomo, Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Sumber Daya BNPB  dan dibuka oleh Lilik Kurniawan, Deputi Bidang Pencegahan BNPB. Narasumber diskusi antara lain Dandi Prasetia, Ketua Umum Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) yang memaparkan tentang Desk Relawan PB serta Titi Moektijasih dan Djuni Pristiyanto yang menyampaikan hasil observasi lapangan penanganan darurat bencana di Lebak dan Bogor. 

 

Diskusi seputar peran dan fungsi relawan PB berlangsung secara sinergis dan saling mengisi berdasarkan wawasan dan pengalaman masing-masing relawan. Diskusi ini dipandu oleh Puji Pujiono, pakar kebencanaan dan pendiri MPBI. Dalam upaya PB, khususnya dalam penanganan darurat bencana, sumber daya pemerintah tidak mencukupi sehingga peran relawan PB menjadi sangat penting dan krusial. Dalam literatur kebencanaan dinyatakan bahwa pertolongan dan penyelamatan pertama dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di daerah itu dan selanjutnya baru oleh relawan yang lebih terlatih.

 

Kalau tidak hati-hati dalam melakukan pertolongan,  penyelamatan dan evakuasi terhadap korban bencana maka bisa malah menimbulkan dampak buruk yang tidak diinginkan seperti kecacatan atau bahkan kematian. Oleh karena itu menjadi penting untuk meningkatkan kapasitas kepada masyarakat di daerah rawan bencana dan relawan pada umumnya dan meningkatkan jejaring relawan PB dalam lembaga berupa Desk Relawan PB. Selain itu penting juga untuk mendayagunakan dan mengefektifkan Desk Relawan PB. Di tingkat nasional Desk Relawan PB telah dibentuk oleh BNPB dan dikoordinasikan oleh MPBI.

 

Sebagai rekomendasi diskusi ini antara lain:

1. Mendayagunakan lebih lanjut Desk Relawan PB yang dibentuk oleh BNPB dengan aplikasinya:                    http://deskrelawanpb.stc.or.id

2. Membentuk Desk Relawan PB di daerah, dengan fokus sementara ini untuk daerah Jakarta, Jawa Barat dan Banten. 

3. Menyusun panduan singkat dan padat mengenai pembentukan dan pengelolaan Desk Relawan PB

 

Materi paparan dalam diskusi ini dapat diunduh di:

1. Desk Relawan PB Banjir Jabodetabek 2020 https://drive.google.com/file/d/1y2cXKZRPCBGAFGAP51rPGDlenAIYQmb9/view

2. Laporan Observasi Lapangan MPBI Ke Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat https://drive.google.com/file/d/1aTArFG28L8oneQ8IFKMyXApTetL3s5xP/view


--dp--

 

 

Penulis

Admin


BAGIKAN