Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

BNPB Bekali Latihan Berganda 93 Calon ASN Baru Sebelum Terjun Tangani Bencana di Tanah Air

Dilihat 84 kali
BNPB Bekali Latihan Berganda 93 Calon ASN Baru Sebelum Terjun Tangani Bencana di Tanah Air

Foto : Para Calon ASN BNPB TA 2024 mengikuti serangkaian kegiatan pembekalan orientasi berganda di kawasan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI, Desa Tangkil, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/7). Kegiatan meliputi bela negara, pendirian infrastruktur darurat dan pemenuhan sumber daya menjadi salah satu bagian dari orientasi tersebut. (Bidang Komunikasi Kebencanaan/Danung Arifin)

SENTUL, BOGOR - Salam Tangguh! Tangguh! Tangguh! Tangguh! Luar Biasa! Huu! Haa! , pekikan salam komando penanggulangan bencana ala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu mendadak menggema di lembah sebuah desa bernama Tangkil, yang berada di Kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, di Rabu (16/7). Asal suara itu adalah dari 93 mulut prajurit kemanusiaan yang akan menjadi calon-calon abdi negara di bawah bendera BNPB.

Sejak Selasa (15/7), putera dan puteri Indonesia yang telah lulus seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun Anggaran 2024 itu digembleng dalam orientasi pembekalan berganda di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Tentara Nasional Indonesia (TNI), yang berada di Kawasan Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia IPSC (Indonesia Peace and Security Center), Kabupaten Bogor.

Sebagaimana komitmen yang mereka pegang sejak mulai mendaftarkan diri untuk bergabung di lembaga yang membidangi penanggulangan bencana skala nasional, manusia-manusia terpilih ini harus melewati tahapan-tahapan pendadaran yang bertujuan untuk mencetak agen-agen kemanusiaan, demi kemaslahatan masyarakat tangguh bencana.

Mereka dilatih berbagai disiplin ilmu dan bela negara yang di dalamnya sarat akan pengetahuan dasar militer berorientasi cepat, tanggap serta tangguh, sebagai modal awal untuk menjadikan prajurit tersebut siap turun di medan bencana di seluruh wilayah Tanah Air. Selain dari senior di BNPB, pelatih mereka pun khusus didatangkan langsung dari Resimen Induk Kodam Jayakarta atau yang dikenal dengan Rindam Jaya dan Kowad Kodam Jayakarta.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., pun turut mengawal langsung jalannya pembekalan calon anggotanya tersebut. Berangkat dari jiwa kepimpinannya dengan segenap pengalaman dan intuisinya sebagai Kepala BNPB yang juga petinggi militer, Suharyanto sangat serius memberikan perhatian khusus agar penggawa penanggulangan bencana yang akan dipimpinnya itu benar-benar mampu memberikan versi terbaiknya sebagai manusia kepada sesama manusia.

“Tolong tunjukan yang terbaik,” pinta Suharyanto, Rabu (16/7).

Sejak orientasi pertama, Suharyanto secara rutin hadir memberikan petuah khusus, membakar semangat hingga memberikan pemikiran kepada para CPNS BNPB itu agar layak memberikan pelayanan publik di bidang kebencanaan. Tujuannya tak lain juga untuk menciptakan ketahanan manusia di bumi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam menghadapi bencana.

“Kalian ini berbeda dengan ASN yang lain. Karena kalian akan langsung menjadi orang-orang yang diandalkan masyarakat terdampak bencana. Sehingga kalian harus memiliki nilai lebih,” tegas Suharyanto.

Materi Pembekalan

Bicara mengenai materi pendadaran, para CPNS BNPB TA 2024 itu diberikan ilmu mulai dari pra bencana yang berisi mitigasi, kesiapsiagaan hingga peringatan dini. Pada sesi ini, mereka dibekali ilmu bagaimana melihat potensi bencana dan memikirkan bagaimana cara untuk mencegah agar bencana tersebut dapat dicegah atau diminimalisir dampaknya, baik dalam jangka pendek, menengah hingga jangka panjang.

Bekal materi berikutnya adalah bagaimana mereka merespon kejadian bencana dalam periode penanganan darurat, yang mana di dalamnya ada reaksi dan kaji cepat, pendataan, pertolongan dan evakuasi, dukungan sumber daya, penanganan pengungsi hingga bagaimana mendirikan sarana serta prasarana infrastruktur darurat. Di dalam periode itu pula, mereka juga dibekali ilmu tentang bagaimana mereka dapat bertahan hidup dalam kondisi krisis. Ini menjadi penting, sebab, salah satu syarat seorang manusia dapat membantu sesama adalah ketika dia dapat menolong dirinya sendiri terlebih dahulu pada saat situasi darurat.

Selanjutnya mereka juga diberikan pemahaman mengenai rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana, bahwa bicara bencana tidak hanya mengenai dengan tanggap darurat saja, namun juga bagaimana kemudian masyarakat terdampak itu segera pulih dan dapat memiliki kehidupan seperti semula bahkan lebih baik dari sebelumnya.

Tak luput juga ilmu komunikasi krisis diberikan kepada calon ASN BNPB untuk memberikan data dan informasi kepada masyarakat secara kredibel, dapat dipertanggungjawabkan, menenangkan jiwa dan berorientasi kepada keperayaan publik kepada pemerintah serta optimisme untuk bangkit dari kemalangan.

Adapun materi tambahan yang tak kalah penting yakni pelajaran soft skill seperti kedisiplinan, mental keberanian, pemecahan masalah, memaksimalkan potensi panca indera hingga pengambilan keputusan serta bagaimana melaksanakan pesan perintah, juga menjadi bekal ilmu kepribadian yang diberikan kepada mereka.

Pembekalan materi lapangan berganda itu diberikan selama empat hari, mulai Selasa (15/7) hingga Jumat (17/7). Selama masa itu mereka berkegiatan di asrama dan tidur di tenda-tenda yang mereka dirikan sendiri. 

Kegiatan pun mulai dilaksanakan sebelum fajar menyingsing hingga jelang tengah malam. Otomatis, selain pemikiran, mereka juga diharapkan memiliki fisik dan stamina yang kuat.

Adapun setelah itu, para calon ASN BNPB TA 2024 ini akan memasuki masa pra-jabatan atau latihan dasar ASN selama kurang lebih 12,5 bulan sebagai syarat wajib sebelum mereka akhirnya dilantik sebagai aparatur BNPB sepenuhnya.



Abdul Muhari, Ph.D.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN