Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

138 Siswa TK Islam Terpadu Nurul Fikri Depok Belajar Edukasi Kebencanaan di Pusdiklat PB BNPB

Dilihat 1205 kali
138 Siswa TK Islam Terpadu Nurul Fikri Depok Belajar Edukasi Kebencanaan di Pusdiklat PB BNPB

Foto : Kunjungan TK Islam Terpadu Nurul Fikri Depok dengan rangkaian acara edukasi kebencanaan. di Auditorium Lantai 3, Gedung INA-DRTG Pusdiklat PB, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (8/5). (Pusdiklat PB BNPB)

JAKARTA - Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Penanggulangan Bencana (PB) BNPB menerima kunjungan TK Islam Terpadu Nurul Fikri Depok dengan rangkaian acara edukasi kebencanaan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 8 Mei 2024 di Auditorium Lantai 3, Gedung INA-DRTG Pusdiklat PB, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Kegiatan yang dimulai pukul 8 pagi ini dihadiri oleh 138 siswa/siswi beserta 16 guru pendamping, komite sekolah dan orang tua siswa TK Islam Terpadu Nurul Fikri Depok. Rangkaian acara dimulai dengan sambutan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan PB BNPB yang diwakili oleh Roswanto, Widyaiswara Madya. 

Roswanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam pemberian edukasi terhadap anak perlu ditanamkan sejak dini, agar anak dapat memahami pentingnya pengetahuan mengenai bencana yang sederhana sesuai dengan usianya. Anak sedini mungkin dapat diberikan pengetahuan dan keterampilan mengenai bencana mulai dari tanda-tanda dan fenomena alam disekitarnya. Hal ini dapat menjadikan pelajaran untuk anak dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam menjaga kebersihan ligkungan sekolah maupun rumah. 

Kepala Sekolah TK Islam Terpadu Nurul Fikri Depok, Fiktri Muji Rahayu dalam sambutannya menyampaikan, saat ini mulai berlakunya Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) terutama yang harus ditanamkan oleh seorang guru. Dalam hal ini perlu adanya edukasi kebencanaan di era merdeka belajar, dengan harapan agar seluruh potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal meskipun dalam situasi terdampak bencana. Anak usia dini rentan ketika terjadinya bencana karena dapat menimbulkan traumatik jika anak tidak memiliki pengetahuan yang luas mengenai kebencanaan. Hal ini yang perlu diperhatikan oleh guru agar peserta didik dapat memahami kebencanaan sejak usia dini. 

Dalam kunjungan ini, para siswa dikenalkan berbagai materi bencana dan bagaimana mitigasinya. Salah satunya para siswa diajarkan praktik bagaimana jika terjadi gempabumi, yakni dengan melindungi kepala, masuk kolong meja dan berjalan ke tempat terbuka.

Selain gempabumi, para siswa juga diajarkan materi banjir, tanah longsor dan materi bencana lainnya. Para siswa juga berkesempatan mencoba alat simulasi gempabumi dan melihat berbagai peralatan kebencanaan yang dimiliki BNPB, seperti mobil rescue, mobil serbaguna, mobil komunikasi, hingga perahu karet.

Melalui kegiatan ini, para guru, komite sekolah serta orang tua siswa yang mendampingi juga turut belajar materi kebencanaan. Diharapkan para guru dan orangtua siswa semakin memahami pentingnya peranan mereka dalam mendidik dan memberikan pemahaman kebencanaan di lingkup keluarga dan sekolah, tempat para siswa tumbuh dan berkembang.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN