Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Taman Edukasi Bencana

Dilihat 634 kali
Taman Edukasi Bencana

Foto : Taman Edukasi Bencana ()

Kepala BNPB Resmikan “Taman Edukasi Bencana”

 

PADANG- Kawasan Wisata Pantai Padang  selain terkenal keindahan lautnya, kini terdapat lokasi Taman edukasi bencana. Berdekatan dengan Danau Cimpago Kota Padang, yang diresmikan penggunaannya oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Willem Rampangilei, Selasa (1/5/2018). Dalam sambutannya mengatakan, "TEB ini menyajikan konsep ruang terbuka untuk menyampaikan pendidikan kebencanaan melalui kreasi seni, buku-buku bergambar yang menarik dan dipadukan dengan konsep bermain. Selain itu, di TEB ini juga menjadi sekolah umum yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Sumatera Barat bekerjasama dengan Forum Pusat Kegiatan Belajar Mengajar Provinsi Sumatera Barat.

 

TEB ini dapat menjadi model untuk dapat dikembangkan di daerah lainnya, khususnya di daerah rawan bencana di Sumatera Barat sebagai salah upaya untuk kampanye dan penyadaran diri terhadap risiko bencana yang dihadapi. Taman-taman tematik yang sekaligus berfungsi sebagai taman edukasi merupakan suatu “lompatan kreativitas” sebagai sarana ruang publik terbuka, sehingga warga dapat mengerti tema kebencanaan dengan segala ancamannya. 

 

Selain itu ruang publik terbuka ini akan memberikan manfaat bagi generasi muda dalam memahami terjadinya bencana khususnya gempa dan tsunami yang dapat berdampak pada individu, komunitas, budaya, dan lingkungan. Karya seni Mural menjadi penggugah semangat rasa kebersamaan generasi muda dalam memahami bencana dan ancamannya,

 

Pemerintah Daerah, Masyarakat dan Lembaga Usaha yang ada di Sumatera Barat, Khususnya Kota Padang, dihimbau untuk dapat memanfaatkan ruang pembelajaran Taman Edukasi Bencana sekaligus merawat dan ikut mengembangkan agar dapat lebih bermanfaat mulai dari membersihkan sampah dan tidak membuang sampah sembarangan, mengkampanyekan kegiatan di TEB, serta melengkapi berbagai fasilitas lainnya seperti menanam pohon, menambah fasilitas bermain anak maupun buku-buku pembelajaran, sehingga membuat pengunjung lebih nyaman. Ketersediaan wifi dalam era digital saat ini akan menambah nilai Kota Padang sebagai “Smart City yang Tangguh terhadap Bencana," ucap Willem.

 

Sementara itu, Penjabat sementara (Pjs) Wali Kota Padang, Alwis mengatakan, di lokasi TEB terdapat perpustakaan yang berisi buku-buku tentang kebencanaan. Sementara, untuk melengkapi fasilitas lainnya, sangat dibutuhkan partisipasi dari dunia usaha, baik BUMN maupun swasta.

 

“Masih banyak yang perlu ditambah. Seperti akses internet, wahana-wahana edukasi untuk anak. Ini yang kami harapkan, agar dunia usaha ikut berpartisipasi pula,” tambahnya.

 

Sebagai salah upaya untuk kampanye kesiapsiagaan dan penyadaran diri terhadap risiko bencana yang ada di sekitar masyarakat, maka di TEB ini dikembangkanlah model pembelajaran kesiapsiagaan bencana, salah satu bentuknya yaitu Mural. Mural di TEB ini menggambarkan kejadian-kejadian bencana dan menjadikan kita selalu ingat akan sejarah kejadian bencana dan meningkatkan awareness terkait kebencanaan itu sendiri. Bagaimana merubah pola pikir masyarakat agar dapat saling peduli antar sesama (gotong royong) maupun peduli terhadap lingkungan dan dikaitkan dengan kearifan budaya lokal masyarakat.

 

Pembukaan Taman Edukasi Bencana ini merupakan rangkaian awal dari Pertemuan Ilmiah Tahunan yang ke-5 atas kerjasama yang baik antara BNPB, IABI, UNAND, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat atas dukungan dari Kementerian PUPR dan Balai Wilayah Sungai Sumatera V yang telah menyediakan infrastruktur dan lokasi strategis sebagai ruang publik pembelajaran kebencanaan di Padang. Kegiatan ini dihadiri oleh Instansi di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat, Instansi di Lingkungan Pemerintahan Kota Padang, Komunitas Sepeda se-Kota Padang, dan Masyarakat sekitar. Sebelumnya, kegiatan ini didahului oleh kegiatan FunBike yang dimulai dari Universitas Andalas menuju Danau Cimpago.

 

Danau Cimpago merupakan danau buatan yang dibuat pada tahun 2015 sebagai pengendali banjir (atau yang biasa disebut Sistem Polder). Sistem polder adalah suatu cara penanganan banjir dengan kelengkapan bangunan meliputi saluran drainase, kolam retensi, pompa air, yang dikendalikan sebagai satu kesatuan pengelolaan. Dengan sistem polder, maka lokasi rawan banjir akan dapat dibatasi dengan jelas, sehingga elevasi muka air, debit dan volume air yang harus dikeluarkan dari sistem dapat dikendalikan. Oleh karena itu, sistem polder disebut juga sebagai sistem drainase yang terkendali.(Adi)

Penulis

Admin


BAGIKAN