Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana pada 3 Juli 2025
03 Jul 2025 12:03 WIB

Foto : Kondisi rumah warga yang rusak akibat diterjang angin puting beliung, di Desa Sulaho, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, Rabu (2/7). (BPBD Kabupaten Kolaka Utara)
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat peristiwa bencana yang terjadi pada awal Juli 2025. Pada laporan yang dirangkum hingga Kamis (3/7) pukul 07.00 WIB, peristiwa angin puting beliung dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di beberapa daerah.
Laporan bencana yang dirangkum, terjadi di Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara. Karhutla terjadi pada Selasa (1/7) pukul 18.00 WIB. Meskipun api sudah dipadamkan pada kemarin (2/7), proses penyelidikan hukum masih berlangsung.
Peristiwa yang terjadi di Desa Hanjoran, Kecamatan Padang Bolak ini mengakibatkan kerugian materiil mencapai 40 hektar lahan yang terdampak. Menyusul kejadian ini, Tim BPBD setempat bersama Dinas Pemadam Kebakaran yang dibantu masyarakat melakukan pemadaman.
Selain karhutla, kejadian bencana lainnya yang terangkum pada laporan adalah angin puting beliung yang dipicu oleh hujan intensitas tinggi disertai angin kencang. Bencana ini terjadi di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, pada Rabu (2/7) pukul 12.30 waktu setempat.
Akibat peristiwa ini, sedikitnya 10 Kepala Keluarga (KK) di Desa Sulaho, Kecamatan Lasusua terdampak. Tim BPBD setempat hingga kini masih terus berupaya memperbarui data dan penanganan di lokasi terdampak yang sempat terkendala karena masih terjadinya hujan berintensitas tinggi sejak Rabu (2/7).
Menurut laporan yang diterima, kerugian materiil akibat kejadian ini antara lain lima unit rumah rusak berat, satu unit rumah rusak sedang, empat unit rumah rusak ringan, dan empat unit perahu terdampak. Dari laporan visual, hantaman angin yang terjadi tersebut membuat bagian atap pada rumah terlepas dan merobohkan dinding khususnya rumah semi permanen.
Angin puting beliung juga terjadi di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Selasa (1/7) sekira pukul 21.45 WIB. Bencana yang dipicu oleh hujan lebat disertai angin kencang ini mengakibatkan rumah warga di tujuh desa di tiga kecamatan yakni Pantai Labu, Hamparan Perak, dan Labuhan Deli mengalami kerusakan.
Sebanyak 24 KK atau sejumlah 97 jiwa terdampak dari kejadian angin puting beliung ini. Sementara itu kerugian materiil tercatat enam unit rumah mengalami rusak berat, lima unit rumah rusak sedang, dan 13 unit rumah rusak ringan.
Hingga laporan diterbitkan, sebagian warga terdampak masih bertahan di rumahnya untuk memperbaiki rumah secara gotong royong serta membersihkan lingkungan dari material kerusakan bersama perangkat desa dan tim BPBD setempat.
Menyikapi kejadian bencana yang terjadi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap menjaga kesiapsiagaan dan kewaspadaan.
Untuk potensi karhutla, BNPB mengimbau agar pemerintah daerah benar-benar memastikan aspek pencegahan berjalan optimal. Diupayakan agar titik panas tidak berkembang menjadi titik api, kalaupun ada titik api tidak boleh berkembang atau bereskalasi menjadi kebakaran lahan dan hutan.
Sementara itu, guna meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan terhadap potensi cuaca ekstrem yang terjadi, masyarakat dapat melakukan pembersihan saluran air, memeriksa atap, memangkas pohon rawan tumbang, dan menyiapkan rencana evakuasi bagi mereka yang tinggal di daerah rawan bencana. Ikuti informasi cuaca dari instansi resmi untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Admin