Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air 8 Juli 2025

Dilihat 114 kali
Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air 8 Juli 2025

Foto : Kondisi jalan yang terendam banjir di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Senin (7/7). (BPBD Kota Tangerang)

JAKARTA – Sejumlah wilayah di Indonesia dilanda bencana hidrometeorologi dalam pekan ini. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Selasa (8/7) pagi menerima laporan peristiwa bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Provinsi Bali dan Banten.

Hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah Provinsi Bali pada Minggu (6/7), menyebabkan beberapa kejadian bencana. Di Kabupaten Karangasem, hujan deras mengakibatkan meluapnya air sungai dan menelan korban jiwa. Dua warga ditemukan meninggal dunia setelah terseret arus deras di wilayah Banjar Dinas Gambang, Desa Seraya, Kecamatan Karangasem.

Korban telah dalam penanganan BPBD Kabupaten Karangasem dan saat ini disemayamkan di RSUD Karangasem.

Pada waktu yang sama, hujan deras menyebabkan banjir di permukiman warga Kabupaten Tabanan. Lokasi terdampak berada di Kelurahan Banjar Anyar, Kecamatan Kediri. Sebanyak 28 Kepala Keluarga (KK) terdampak kejadian ini, 25 KK di antaranya mengungsi sementara.

Atas kejadian ini, Tim Reaksi Cepat BPBD Tabanan melakukan pemantauan dan pendataan. Saat ini, banjir dilaporkan sudah mulai surut.

Beralih ke Provinsi Banten. Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda sejak Sabtu (5/7) menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah Tangerang dan Tangerang Selatan, Provinsi Banten, pada Senin (7/7).

Pada Senin (7/7) sore, tujuh kecamatan di Kota Tangerang terendam banjir dengan tinggi muka air berkisar antara 10-100 sentimeter. Kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Cipondoh, Batuceper, Pinang, Karang Tengah, Benda, Cibodas, dan Periuk.

Data kaji cepat sementara menunjukkan 70 KK terdampak kejadian ini. BPBD Kota Tangerang berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan asesmen. Upaya percepatan penanganan darurat yang dilakukan antara lain penyedotan genangan air dan perbaikan tanggul jebol di wilayah Kecamatan Periuk.

Selain di Kota Tangerang, banjir juga merendam empat kecamatan di Kota Tangerang Selatan yaitu Ciputat, Ciputat Timur, Pondok Aren, dan Pamulang. Banjir ini berdampak pada 580 KK.

Selain banjir, hujan deras juga memicu terjadinya tanah longsor di Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Pamulang. Sebanyak 16 unit rumah terdampak. BPBD Kota Tangerang Selatan dan Damkar Kota Tangerang Selatan berkoordinasi dengan pihak terkait dan melakukan asesmen di lapangan. 

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama musim kemarau saat ini. Masyarakat diharapkan mengikuti perkembangan cuaca harian yang dari instansi terkait guna meningkatkan kesiapsiagaan. 

Antisipasi dini dapat dilakukan di lingkup rumah tangga seperti membersihkan saluran air, memeriksa kekuatan atap, memangkas pepohonan yang rawan tumbang, serta menyusun rencana evakuasi bersama keluarga. Langkah-langkah ini sangat penting untuk mengurangi risiko bencana.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN