Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Peran inaRISK dalam Peningkatan Kapasitas Kesiapsiagaan Masyarakat

Dilihat 100 kali
Peran inaRISK dalam Peningkatan Kapasitas Kesiapsiagaan Masyarakat

Foto : BNPB melalui Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana BNPB melaksanakan Webinar dengan mengangkat tema ‘Peran inaRISK dalam Peningkatan Kapasitas Masyarakat untuk Kesiapsiagaan Bencana, pada pada Rabu (23/7). (Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana BNPB)

JAKARTA — Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana selalu menjadi upaya berkelanjutan. Hal ini harus terus ditumbuhkan melalui peningkatan kapasitas lokal. Salah satu upaya konkret tersebut dilakukan BNPB melalui webinar pada Rabu (23/7), yang berlangsung secara dalam jaringan. 

Webinar ini mengangkat tema ‘Peran inaRISK dalam Peningkatan Kapasitas Masyarakat untuk Kesiapsiagaan Bencana’. Dr. Ir. Agus Wibowo, M.Sc. selaku Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB menyampaikan, data statistic menunjukkan bahwa saat terjadi bencana, upaya penyelamatan paling utama datang dari diri kita sendiri. 

“Oleh karena itu, kita perlu mengenali ancaman dan risiko di sekitar kita,” pesan Agus Wibowo. 

Agus menambahkan, webinar ini menitikberatkan pada peran aktif masyarakat dalam penanggulangan bencana serta pemanfaatan inaRISK untuk mendukung upaya pengurangan risiko di rumah, sekolah maupun tempat-tempat lain yang sering dikunjungi.

Sistem informasi inaRISK sendiri merupakan portal resmi BNPB yang menyediakan informasi risiko bencana di Indonesia. Portal ini menampilkan data ancaman bencana, kerentanan, kapasitas dan risiko di berbagai wilayah sehingga masyarakat dapat memahami potensi bencana di sekitarnya. 

Selain itu, inaRISK juga dilengkapi dengan aplikasi inaRISK Personal yang dapat diunduh melalui ponsel, untuk membantu masyarakat memantau risiko bencana di lokasi masing-masing serta memperoleh rekomendasi tindakan mitigasi.

Pada webinar ini, terdapat tiga materi utama yang dipaparkan, yaitu Tren dan Ancaman Bencana di Indonesia 2025, Keluarga Tangguh dan Tas Siaga Bencana, serta Pemanfaatan Aplikasi inaRISK Personal.

Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Sistem Informasi BNPB, Teguh Harjito, S.Si., dalam materinya menjelaskan tren dan ancaman bencana Indonesia tahun 2025.

“Selama 15 tahun terakhir, kejadian bencana di Indonesia didominasi oleh bencana hidrometeorologi. Jumlah kejadian meningkat tajam sejak 2016 dengan lonjakan tertinggi pada 2021, dan mengalami sedikit penurunan pada 2024,” ujar Teguh. 

Ia mengatakan, pemerintah terus berupaya menekan angka korban jiwa melalui berbagai upaya mitigasi, termasuk pembaruan teknologi, salah satunya melalui pemanfaatan inaRISK.

Sementara itu, Melissa Aprilia, S.K.M., Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, memaparkan tentang program Keluarga Tangguh Bencana (Katana).

“Katana bertujuan agar keluarga memiliki pengetahuan memadai tentang risiko bencana, memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk membangun budaya pengurangan risiko bencana,” jelas Melissa. 

Lingkup Katana mencakup pemahaman risiko bencana, rumah aman bencana, rencana siaga bencana, peringatan dini, serta rencana evakuasi keluarga. Setiap anggota keluarga perlu memahami risiko bencana di lingkungan rumah maupun aktivitas sehari-hari, seperti di sekolah, pasar, atau kantor.

Dalam materi ketiga tentang Pemanfaatan Aplikasi inaRISK Personal, Didik Kurniawan, S.Kom., Penelaah Teknis Kebijakan Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana BNPB, menjelaskan bahwa pada awalnya inaRISK hanya berupa peta risiko bencana provinsi dan kabupaten/kota pada periode 2011–2013. Selanjutnya, inaRISK dikembangkan menjadi portal sistem informasi yang dapat diakses masyarakat secara luas, dengan dua layanan utama yaitu inaRISK Web dan inaRISK Personal.

“inaRISK Personal adalah aplikasi Android & iOS yang menampilkan tingkat ancaman bencana serta rekomendasi mitigasi, baik pada fase sebelum, saat, maupun setelah bencana,” ujar Didik. 

Masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fitur inaRISK Personal, seperti informasi potensi bahaya, peringatan dini, penilaian mandiri untuk edukasi, laporan kegiatan, dan fitur tambahan lainnya.

Diharapkan melalui webinar ini, semakin banyak masyarakat yang mengunduh aplikasi inaRISK Personal melalui smartphone masing-masing, sehingga lebih siap menghadapi potensi bencana di sekitarnya dengan langkah mitigasi yang tepat. Sebagai tindak lanjut, Webinar Series inaRISK berikutnya akan dilaksanakan pada bulan Agustus dan September mendatang dengan tema Penguatan Kelembagaan PB Daerah melalui inaRISK serta inaRISK untuk Perguruan Tinggi dan Sekolah.

Kegiatan ini diikuti lebih dari 1.000 peserta yang terdiri dari perwakilan BPBD, relawan, mahasiswa dan masyarakat umum. 



Abdul Muhari, Ph.D.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN