Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah, Kepala BNPB : Kolaborasi Lintas Sektor Adalah Kunci Keberhasilan

Dilihat 105 kali
Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah, Kepala BNPB : Kolaborasi Lintas Sektor Adalah Kunci Keberhasilan

Foto : Pengukuhan pelajar tangguh bencana dan sekolah model Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) sebagai rangkaian kegiatan acara Jambore Nasional Muhammadiyah Aisyiyah ke-3 di Gedung Graha Sunan Lawu, Wonder Park Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, pada Kamis (26/6). (Bidang Komunikasi Kebencanaan/Apri Setiawan)

KARANGANYAR - Kabupaten Karanganyar telah terpilih menjadi lokasi penyelenggaraan Jambore Nasional Relawan Muhammadiyah dan Aisyiyah ke-3. Event akbar Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) ini akan digelar selama empat hari, mulai dari Kamis (26/6) hingga Minggu (29/6). 

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah sekaligus sekretaris umum pimpinan pusat Muhammadiyah Prof. Dr. Ahmad Mu'ti di Gedung Graha Sunan Lawu, Wonder Park Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, pada Kamis (26/6) siang. Jambore Nasional merupakan kali ketiga digelar, sebelumnya telah diselenggarakan di Yogyakarta dan Malang. 

Dalam sambutannya, Ahmad Mu'ti menyampaikan bahwa kehadiran MDMC tidak hanya hadir saat bencana terjadi, tetapi juga aktif dalam membangun mitigasi dan meningkatkan ketangguhan masyarakat. Bahkan, kiprah MDMC juga sudah menembus ranah internasional.

Hal senada juga diungkap Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto S.Sos., M.M., dalam sambutannya, bahwa MDMC yang selama ini telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam penanggulangan bencana di Indonesia. 

"Kegiatan Jambore ini merupakan wujud nyata dari semangat kebersamaan, kesiapsiagaan, dan penguatan kapasitas relawan untuk menghadapi berbagai tantangan kebencanaan yang kian kompleks," ungkap Suharyanto.

Kerjasama antara BNPB dan MDMC juga telah terjalin dalam berbagai program seperti pelatihan relawan, penguatan kesiapsiagaan masyarakat, dan edukasi kebencanaan. Hal ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah dan organisasi masyarakat sangat penting untuk memperkuat sistem penanggulangan bencana nasional.

"Kita tidak bisa lengah, penanggulangan bencana adalah tanggung jawab bersama. BNPB memang diamanatkan sebagai koordinator nasional, tapi kolaborasi lintas sektor adalah kunci keberhasilan," jelas Suharyanto.

Pengukuhan Pelajar Tangguh Bencana dan SPAB

Dalam kesempatan ini juga dilaksanakan pengukuhan pelajar tangguh bencana dan sekolah model Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB). Program SPAB merupakan upaya pencegahan dan penanggulangan dampak bencana di satuan pendidikan. 

Selain itu, SPAB juga mempersiapkan satuan pendidikan termasuk pelajar dan guru dalam menghadapi berbagai ancaman bencana, baik bencana alam mulai dari fase prabencana, tanggap darurat hingga pascabencana. Diharapkan dengan adanya sekolah model SPAB dapat membangun budaya sadar bencana di lingkungan sekolah agar seluruh warga sekolah memiliki pemahaman dan keterampilan dalam menghadapi situasi darurat.

Lebih lanjut Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi juga menyoroti pentingnya kehadiran relawan yang terlatih dalam menghadapi bencana. Dirinya mendukung penuh kegiatan Jambore Nasional ini agar relawan Muhammadiyah dan Aisyiyah semakin tumbuh hingga tingkat yang lebih kecil seperti kecamatan dan berperan aktif dalam respon bencana.

Dukungan Logistik dan Peralatan

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga turut memberikan dukungan logistik dan peralatan untuk menunjang upaya kesiapsiagaan dan mitigasi penanggulangan bencana diantaranya 4 unit motor trail, 2 unit perahu karet plus mesin, 2 unit tenda pengungsi dan 200 lembar matras.

Bantuan diserahkan secara simbolis kepada Bupati Karanganyar Rober Christanto dan Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan. Suharyanto berpesan semoga dukungan ini dapat dimanfaatkan bagi kelancaran tugas kemanusiaan yang dijalankan oleh MDMC.

Diharapkan melalui kegiatan Jambore Relawan Muhammadiyah dan Aisyiyah ini dapat meningkatkan soliditas relawan dan kemampuan profesionalisme dalam hal mitigasi penanggulangan bencana.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Prof. Dr. Ahmad Mu'ti, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luhfi, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Ketua MDMC PP Muhammadiyah Budi Setiawan, Forkopimda Kabupaten Karanganyar, dan seluruh relawan peserta Jambore Nasional Muhammadiyah Aisyiyah.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN