Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Indonesia Berpartisipasi Aktif dalam ARDEX 2025 Kamboja

Dilihat 79 kali
Indonesia Berpartisipasi Aktif dalam ARDEX 2025 Kamboja

Foto : Penyelenggaraan geladi lapang atau FTX pada kegiatan dua tahunan ARDEX 2025 yang diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja, pada 21 - 25 Juli 2025. (AHA Centre)

JAKARTA – Delegasi Pemerintah Indonesia turut berpartisipasi aktif dalam ASEAN Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise (ARDEX). Latihan ini berlangsung di Phnom Penh, Kamboja, pada 21 – 25 Juli 2025. 

Kegiatan rutin dua tahunan tersebut digagas ASEAN dan AHA Centre sebagai bentuk bentuk kesiapsiagaan dan respons bencana kolektif di kawasan Asia Tenggara. Pada kesempatan itu, Pemerintah Indonesia mengirimkan perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang berperan penting dalam skenario latihan ARDEX 2025. 

BNPB sebagai focal point penanggulangan bencana Indonesia mengirimkan empat perwakilan. Keempat perwakilan bertugas sebagai ketua delegasi serta berpartisipasi dalam sesi latihan, seperti referee pada gladi ruang, narahubung kegiatan dan pelaku ASEAN ERAT. Ketua Delegasi Bambang Surya Putra, yang juga menjabat sebagai Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB, berperan sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia dalam geladi ruang atau dikenal table top exercise. 

Widyaiswara Ahli Madya BNPB Apriyuanda Giyant Bayu Pradana menyampaikan, ARDEX 2025 mengusung tema “Strengthening ASEAN’s Collective Response Capacity through National Leadership, Regional Enhancement and International Support”. Latihan ini mencakup tiga komponen utama, yaitu TTX, geladi pos komando (CPX), dan geladi lapang (FTX). 

“Simulasi dirancang berdasarkan skenario kompleks bencana banjir besar akibat curah hujan ekstrem dan badai tropis Rumyoul yang menerjang kawasan Kamboja dan memicu kebutuhan akan respons darurat lintas batas,” ujar Bayu yang juga berperan sebagai referee pada TTX yang mengevaluasi koordinasi strategis dalam respons bencana, Jumat lalu (22/7).

Indonesia, sebagai negara yang telah dua kali menjadi tuan rumah ARDEX (2018 dan 2023), menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kerja sama regional penanggulangan bencana dengan turut berpartisipasi aktif dan memberikan kontribusi substantif dalam pelaksanaan ARDEX 2025 ini.

Kehadiran delegasi Indonesia tidak hanya memperkuat diplomasi kemanusiaan di kawasan ASEAN, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran dan evaluasi kesiapsiagaan nasional dalam mengadopsi serta mengimplementasikan ASEAN Standard Operating Procedures (SASOP) dalam operasi tanggap darurat bersama.

Kegiatan ARDEX 2025 diakhiri dengan sesi after action review (AAR) pada 24 Juli 2025 yang menjadi momen reflektif untuk mengevaluasi pelaksanaan latihan dan memberikan masukan terhadap SOP serta mekanisme koordinasi regional.

BNPB akan terus mendukung penguatan kapasitas sumber daya manusia dan kerja sama multilateral dalam menghadapi tantangan kebencanaan yang semakin kompleks di kawasan.


Abdul Muhari, Ph.D.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN