Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Ekspedisi Palu-Koro Sebagai Upaya PRB

Dilihat 361 kali
Ekspedisi Palu-Koro Sebagai Upaya PRB

Foto : Ekspedisi Palu-Koro Sebagai Upaya PRB ()

Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung pelaksanaan Ekspedisi Palu-Koro sebagai upaya pengurangan resiko bencana (PRB). Ekspedisi akan menghasilkan buku dan film dokumenter dengan judul "Ekspedisi Palu-Koro", yang isinya membahas potensi gempa, tsunami, keanekaragaman hayati, dan budaya serta  sejarah peradaban kuno di Sulawesi Tengah.

Saat temu wartawan di Gedung BNPB, Direktur Pemberdayaan Masyarakat BNPB Lilik Kurniawan mengatakan bahwa, “Ekspedisi ini sebagai sosialisasi kepada masyarakat Sulawesi Tengah khususnya daerah sepanjang Palu-Koro terhadap ancaman bencana. Akan tetapi bukan berarti untuk menakuti, tetapi sebagai langkah edukasi terhadap masyarakat mengenai anacaman bencana dilingkungannya yang setiap saat dapat terjadi.”Jelas Lilik.

Sementara itu, Ketua IAGI Sukmandaru memaparkan tentang peta dan wilayah Sulawesi Tengah, dimana terdapat sesar Palu-Koro yang berpotensi terjadinya gempa. Sukmandaru mengatakan bahwa “Sejarah pernah mencatat bahwa pada tanggal 30 Juli 1907, sekitar jam 04:00 pagi, terjadi gempabumi disekitar Kulawi dan Lindu, yang merusak 164 rumah tinggal dan 49 gudang padi roboh dan hingga tanggal 20 September 1907 gempa bumi susulan masih terasa. Oleh sebab itu Jika suatu wilayah pernah terlanda gempabumi maka pasti akan terjadi lagi di kemudian hari namun kapan dan berapa besar daya rusaknya tidak dapat di ramalkan. maka identifikasi tingkat kerentanan terjadi gempabumi dan siapkan masyarakat guna mengantisipasi kejadian bencana.”

Tim Ekspedisi ini akan berangkat tanggal 30 Juli ke Palu, dan mulai  1 Agustus ekspedisi akan  menyusuri wilayah Kulawi dan sepanjang jalur sesar di Sulawesi Tengah, termasuk juga wilayah konservasi alam, seperti danau Lore Lindu dan beberapa pulau (Lingayan dan Togean).

Tim ini melibatkan sejumlah peneliti dan pakar bidang kebudayaan, antropologi, sosiologi, sejarah, geologi, gempa, dan manajemen bencana dan yang mewakili berbagai institusi pemerintah, lembaga riset nasional dan perguruan tinggi juga media.  Mereka antara lain: BNPB, BPBD, BPPT, LIPI, ITB, UI, IAGI, dan Platform Nasional (Planas) untuk PRB serta Perkumpulan SKALA, Aksi Cepat Tanggap (ACT), dan DisasterChannel.co. Juga termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kementerian Sosial (masih dalam proses). (slam)

Penulis

Admin


BAGIKAN