Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

5.880 Bibit Pohon Untuk Pemulihan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pascabencana di Kabupaten Purworejo

Dilihat 95 kali
5.880 Bibit Pohon Untuk Pemulihan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pascabencana di Kabupaten Purworejo

Foto : Giat Pemulihan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Pascabencana Tanah Longsor, Abrasi, dan Pergerakan Tanah di desa Donorati, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah (12/6) (Bidang Komunikasi Kebencanaan / Beratria Sukisno)

PURWOREJO - Kabupaten Purworejo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Magelang pada sisi utara, Kabupaten Kulon Progo pada sisi timur, Kabupaten Kebumen pada sisi barat dan Samudra Hindia di bagian selatan. 

Secara geografis terdapat beberapa gunung di wilayah Kabupaten Purworejo yaitu Gunung Pupur, Gunung Mentosari, Gunung Rawacacing, Gunung Gambarjaran di Pegunungan Serayu Selatan dan Gunung Gepak dan Gunung Ayamayam di Pegunungan Menoreh.

Wilayah pegunungan dan perbukitan di bagian utara Kabupaten Purworejo memiliki kemiringan lereng yang curam, sehingga lebih rentan terhadap tanah longsor.  Sedangkan wilayah bagian selatan berpotensi abrasi dan erosi dikarenakan daerah pesisir pantai selatan Jawa. 

Tak lepas dari ingatan kejadian tanah longsor di Desa Plipiran, Kecamatan Bruno yang menyebabkan empat jiwa meninggal dunia serta berbagai kerusakan infrastruktur dan lingkungan pada November 2024 lalu.

Longsor juga terjadi di Desa Donorati Kecamatan Purworejo pada Desember 2024 yang menyebabkan rusaknya infrastruktur dan tertutupnya akses jalan menuju desa sehingga mengakibatkan tergganggunya  aktivitas sosial serta ekonomi masyarakat. 

Peristiwa ini menyebabkan kerusakan yang fatal pada lingkungan, infrastruktur dan properti serta dapat mengancam keselamatan jiwa. Atas dasar kejadian ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Dit PPSESDA) yang dipimpin langsung oleh Direktur PPSESDA Dra. Eny Supartini ,M.M. menginisiasi gerakan aksi nyata hari lingkungan hidup serta menghimpun bibit  tanaman jenis vegetatif dan produktif yang merupakan dukungan dari pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial masyarakat sebanyak 5.880 bibit pohon kepada Pemerintah Kabupaten Purworejo.

Bibit pohon yang  terdiri dari bibit pohon durian, manggis, petai, duku, trembesi, beringin, nyamplung, klengkeng, alpukat dan aren ini diberikan sebagai suatu upaya pemulihan sumber daya alam dan lingkungan pascabencana tanah longsor, abrasi dan pergerakan tanah yang terjadi di wilayah Kabupaten Purworejo dan diterima secara simbolis oleh Bupati Purworejo Yuli Hastuti S.H beserta jajaran Pemerintah Kabupaten Purworejo. 

Bibit pohon ini juga akan didistribusikan ke lokasi pascabencana tanah longsor, abrasi dan pergerakan tanah di delapan kecamatan yaitu Kecamatan Purworejo, Kecamatan Bener, Kecamatan Bagelen, Kecamatan Loano, Kecamatan Kaligesing, Kecamatan Bruno, Kecamatan Pituruh dan Kecamatan Purwodadi. 

Kegiatan ini merupakan arahan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Dr Suharyanto S.Sos .,M.M untuk mewujudkan Asta Cita poin ke - 8 tentang pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan hidup  yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. 

"Terima kasih sebesar besarnya  saya ucapkan kepada BNPB dan semua pihak yang terlibat dalam kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Purworejo, semoga dengan kegiatan ini masyarakat lebih menghargai dan menjaga alam dengan sebaik baiknya, khususnya wilayah Purworejo" ujar Bupati Purworejo Yuli Hastuti. 

Hadir dalam kegiatan yang juga mendukung Hari Bumi Sedunia 2025 ini jajaran Forkopimda Kabupaten Purworejo, BPBD Purworejo, BPBD Kebumen, PMI Purworejo, PMI Provinsi Jawa Tengah, Perhutani, Baznas, Senkom Mitra Polri, Human Inisiative, Bank Mandiri, PT. Borneo Indo Bara, PT. Piala Mas, MDMC Purworejo, Relawan Kebencanaan Kabupaten Purworejo, Pemerintah Desa Donorati, SD Negeri Donorati dan masyarakat. 



Abdul Muhari, Ph.D. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN