[UPDATE] Genangan Banjir Desa Dayeuhkolot di Kabupaten Bandung Berangsur Surut
27 Feb 2025 13:18 WIB
![[UPDATE] Genangan Banjir Desa Dayeuhkolot di Kabupaten Bandung Berangsur Surut](https://bnpb.go.id/storage/app/media/00 SIARAN PERS 2025/123 UPDATE Genangan Banjir Desa Dayeuhkolot di Kabupaten Bandung Berangsur Surut/whatsapp-image-2025-02-27-at-091602-2.webp)
Foto : Petugas BPBD Kab. Bandung melakukan upaya penanganan darurat di lapangan pada Rabu (26/2). (BPBD Kabupaten Bandung)
JAKARTA – Sebagian besar wilayah desa pada dua kecamatan di Kabupaten Bandung, yang terdampak banjir, berangsur surut pada Rabu (26/2). Genangan masih tersisa di Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot.
Hingga Rabu (26/2), pukul 17.00 WIB Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memonitor tinggi muka air di Kampung Bojongasih, Desa Dayeuhkolot, berangsur surut. Namun ketinggian genangan masih terpantau 20 – 70 cm. Sedangkan dua desa lainnya di Kecamatan Dayeuhkolot telah surut, yaitu di Desa Citeureup dan Cangkuan Wetan. Di wilayah Kecamatan Bojongsoang, Desa Bojongsoang yang terdampak banjir juga dilaporkan telah surut.
Dampak banjir menyasar pada 3.275 KK (7.298 jiwa) di keempat desa tadi. Sedangkan 76 KK (233 jiwa) masih mengungsi, dengan rincian Desa Citeureup 58 KK (183 jiwa) dan Dayeuhkolot 18 KK (50 jiwa). Pos pengungsian berada di Kecamatan Dayeuhkolot, dengan sebaran di kantor desa Dayeuhkolot, serta 3 titik di Desa Citeureup, yaitu Masjid An-Nur, gedung siber dan Bumi Pondok Quran.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih melakukan pendataan hingga kini.
Sementara itu, tercatat lebih dari 1.600 rumah terdampak banjir tersebut. Sebanyak 3 rumah rusak berat akibat tergerus arus air, sedangkan fasilitas terdampak terdiri fasilitas tempat ibadah 17 unit, Pendidikan 5 dan umum 3.
Merespons banjir di wilayah, BPBD bersama dinas terkait lain telah melakukan respons darurat bencana. Para personel masih bersiaga dan melakukan pendampingan terhadap warga yang terdampak maupun di pos pengungsian.
Banjir di 4 desa tersebut disebabkan setelah adanya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Selasa (25/2), pukul 16.20 WIB. Lebatnya hujan menyebabkan debit air Sungai Cikapundung dan Citarum meluap.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada dan siaga. Hingga dua hari ke depan, secara umum wilayah Jawa Barat masih berpeluang hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Warga dapat bersiap apabila harus melakukan evakuasi mandiri yang aman dan penyiapan tas siaga bencana, minimal untuk tiga hari di pengungsian.
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Admin