Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

[Update] Banjir Rendam 95 Rumah di Kabupaten Jepara

Dilihat 2609 kali
[Update] Banjir Rendam 95 Rumah di Kabupaten Jepara

Foto : Areal persawahan warga yang masih tergenang banjir di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (6/3) (BPBD Kabupaten Jepara)

JAKARTA- Curah hujan yang tinggi dan terjadinya pendangkalan Daerah Aliran Sungai (DAS) Gawe memicu dua Kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, pada Senin (27/02) pukul 19.30 WIB

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabuapten Jepara mencatat, wilayah terdampak banjir meliputi Desa Sowan Kidul di Kecamatan Kedung, dan Desa Batu Kali di Kecamatan Kalinyamatan. 

Dampak terjadinya banjir mengakibatkan korban jiwa sebanyak 95 KK terdampak dengan kerugian materil sebanyak 95 unit rumah terdampak dan sekitar 320 hektar lahan pertanian terdampak. Tidak ada korban jiwa dan yang mengungsi akibat terjadinya banjir.

Kondisi terkini, informasi dari BPBD Jepara, Senin (6/3) wilayah Desa Sowan Kidul, Kedung masih ada genangan dengan ketinggian 30 – 40 cm. Wilayah Desa Batukali, di Kecamatan Kalinyamatan kondisi perkampungan sudah surut sedangkan persawahan masih tergenang. Wilayah Desa Gedangan, Kecamatan Welahan masih ada genangan di jalan depan raja wali dengan ketinggian air 50 cm. Kawasan Desa Welahan, di kecamatan Welahan kondisi banjir sudah surut.

Sebagai bentuk upaya penanganan darurat, BPBD Kabupaten Jepara memberikan dukungan logistik dan peralatan serta kebutuhan dasar lainnya kepada warga terdampak. Selain itu melakukan evakuasi warga serta keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama. BPBD Kabupaten Jepara juga membangun aktivitas posko lapangan dan mendirikan dapur umum. 

Merujuk prakiraan cuaca BMKG esok hari (7/3) dan (8/3) untuk wilayah Kabupaten Jepara cuaca cerah berawan pada siang hari, sedangkan cuaca hujan sedang pada malam hari.  Kajian InaRisk turut menunjukkan bahwa Kabupaten Jepara  memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat bahaya sedang hingga tinggi.  

Melihat kondisi tersebut, BNPB mengimbau adanya kolaborasi Pemerintah daerah bersama masyarakat. Hal ini agar penanganan banjir bisa optimal dengan tak membuang sampah sembarangan dan gotong royong menjaga lingkungannya dengan rutin membersihkan saluran air.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN