Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Tim Pencarian dan Pertolongan Indonesia untuk Turkiye Tiba di Tanah Air

Dilihat 2096 kali
Tim Pencarian dan Pertolongan Indonesia untuk Turkiye Tiba di Tanah Air

Foto : Tim pencarian dan pertolongan Indonesia (INASAR) untuk Turkiye turun dari pesawat sesaat setelah mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (24/2). Sebanyak 50 tim INASAR tersebut telah selesai melaksanakan misi kemanusiaan untuk pencarian dan pertolongan korban gempabumi Turkiye M 7.8 selama kurang lebih 12 hari. (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)

JAKARTA - Sebanyak 50 anggota Tim Pencarian dan Pertolongan Indonesia (INASAR) dan rombongan delegasi kemanusiaan untuk Turkiye telah kembali ke Tanah Air pada hari ini Jumat (24/2).

Seluruh rombongan tersebut dibawa dari Bandara Adana Sakirpasa, Turkiye menggunakan pesawat Airbus A330-343 milik Garuda Indonesia nomor penerbangan GA 7990 dan mendarat dengan mulus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada pukul 14.28 WIB.

Turut menyertai rombongan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., dan delegasi lainnya.

Pada upacara penyambutan tim INASAR dan rombongan delegasi lainnya, Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan bahwa misi kemanusiaan yang diberikan Pemerintah Indonesia untuk percepatan penanganan bencana gempabumi Turkiye M 7.8 telah dilaksanakan dengan baik. Ke depannya, Pemerintah Indonesia akan melaksanakan segala hal yang dianggap perlu untuk memberikan dukungan kepada Turkiye.

"Misi kemanusiaan dari Indonesia untuk tahap keempat telah dilaksanakan dengan baik. Hari ini saya menyertai rombongan, untuk sebagian telah kembali ke Indonesia. Dan akan segera kita tindak lanjuti hal-hal yang sudah kita dapat selama saya bersama Kepala BNPB dan seluruh tim," jelas Muhadjir.

"Intinya kita akan tetap memberikan dukungan untuk rakyat Turkiye semaksimal mungkin," imbuhnya.

Sementara itu menurut Kepala BNPB, penarikan kembali 50 anggota tim INASAR dilakukan setelah Pemerintah Turkiye memutuskan untuk memberhentikan seluruh operasi pencarian, pertolongan dan evakuasi.

Sebelumnya, tim INASAR telah diterbangkan ke Turkiye pada tanggal 12 Februari 2023, atau setelah kurang dari sepekan wilayah Turkiye diguncang gempabumi dahsyat, yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 50 ribu jiwa.

Dalam operasi selama kurang lebih 12 hari di kawasan Antakya, Provinsi Hatay, Tim INASAR telah berhasil mengevakuasi 15 jenazah korban gempabumi Turkiye, yang mana dua di antaranya adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang ditemukan di Diyarbakir.

"Karena memang Pemerintah Turkiye sudah menghentikan proses pencarian, pertolongan dan evakuasi," ujar Suharyanto.

Kendati tim pencarian, pertolongan dan evakuasi INASAR telah kembali ke Tanah Air, namun dukungan untuk Turkiye masih berlanjut. Suharyanto menambahkan, sesuai permintaan Pemerintah Turkiye, tim kesehatan dan satu pesawat Hercules milik TNI AU tetap disiagakan di sana hingga akhir Februari 2023.

"Sekarang tim Indonesia yang masih tinggal di Turkiye adalah tim kesehatan, sejumlah 119 orang ditambah satu pesawat Hercules TNI AU, yang memang masih diminta untuk terus melaksanakan tugas oleh Pemerintah Turkiye sampai tanggal 28 Februari 2023," jelas Suharyanto.

Lebih lanjut, Suharyanto juga menjelaskan bahwa tidak menutup kemungkinan bantuan Pemerintah Indonesia untuk Turkiye akan kembali diberikan sesuai permintaan dari otoritas setempat. Suharyanto memastikan bahwa Pemerintah Indonesia selalu siap untuk memberikan dukungan kemanusiaan kepada Turkiye.

"Apakah ada permintaan lanjutan? nanti kita akan informasikan. Kemudian untuk hercules sementara akan melaksanakan tugas hingga 2 Maret 2023," tutup Suharyanto.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN