Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Tiga Kecamatan di Kabupaten Karawang Terendam Banjir Hingga Dua Meter

Dilihat 358 kali
Tiga Kecamatan di Kabupaten Karawang Terendam Banjir Hingga Dua Meter

Foto : Personil BPBD Kabupaten Karawang melakukan evakuasi warga terdampak banjir pada Selasa (4/3). (BPBD Kabupaten Karawang)

JAKARTA - Tiga kecamatan di Kabupaten Karawang terendam banjir hingga dua meter. Peristiwa ini pasca hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lama mengguyur wilayah Karawang pada Selasa (4/3) sekitar pukul 16.00 WIB.

Lokasi terdampak di Kecamatan Teluk Jambe terdiri dari empat desa antara lain Desa Karangligar, Mekarmulya, Mulyajaya, dan Wanakerta. Di Kecamatan Karawang Barat, dua wilayah terdampak adalah Desa Tanjungmekar dan Kelurahan Karawangkulo. Sementara itu empat desa terdampak di Kecamatan Pangkalan yaitu Desa Mulangsar, Ciptasari, Tamanmekar, dan Tamansari.

Tinggi muka air bervariasi di tiap wilayah terdampak antara 10-200 sentimeter. Hingga Rabu (5/3), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang melaporkan genangan air berangsur surut.

Berdasarkan kaji cepat sementara oleh Tim Reaksi Cepat (TRC), sebanyak 3.659 KK atau 10.180 jiwa terdampak. Sebanyak 375 warga mengungsi di titik Desa Karangligar.

Hingga pagi ini, tim gabungan masih melakukan evakuasi warga terdampak. BPBD Kabupaten Karawang juga mendirikan dapur umum  dan tenda pengungsian serta mendistribusikan logistik bagi warga.

Kebutuhan mendesak di lapangan antara lain makanan siap saji, air mineral, selimut, dan matras, hygiene kit, dan alat kebersihan. 

Pemerintah Kabupaten Karawang telah menetapkan status Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Cuaca Esktrem, Gelombang Ekstrem dan Abrasi, Serta Tanah Longsor di Wilayah Kabupaten Karawang Tahun 2024/2025 Nomor 100.3.3.2/Kep.489-Huk/2024 terhitung sejak tanggal 08 November 2024 s.d 31 Mei 2025.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga Kabupaten Karawang untuk mengikuti arahan dari otoritas setempat dan tidak lekas percaya pada informasi-informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. 



Abdul Muhari, Ph.D.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN