Seminar Nasional Pengembangan Sains dan Teknologi Menuju Industrialisasi Kebencanaan Dorong Sinergi Multipihak Jelang ADEXCO 2025
21 Mei 2025 20:55 WIB

Foto : Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Dr Raditya Jati S.Si.,M.Si membuka dan memberikan sambutan dalam Seminar Nasional Pengembangan Sains dan Teknologi Menuju Industrialisasi Kebencanaan, Hotel Mercure Sabang, Jakarta (21/5) (Bidang Komunikasi Kebencanaan / Beratria Sukisno)
JAKARTA - Dalam rangka memperkuat ketangguhan bangsa dalam penanggulangan bencana di Indonesia melalui sains dan teknologi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Sistem dan Strategi berkolaborasi dengan PT. Pamerindo Indonesia & PT. Expo Kayanna Mandiri menggelar seminar nasional dengan tema “Pengembangan Sains dan Teknologi Menuju Industrialisasi Kebencanaan” pada tanggal (21/5). Kegiatan ini merupakan bagian penting dari rangkaian acara yang digagas sebagai platform kolaborasi strategis jelang Asia Disaster Management & Civil Protection Expo and Conference (ADEXCO) 2025.
Indonesia sebagai negara yang terletak di kawasan rawan bencana geologi dan hidrometeorologi, memiliki kerentanan tinggi terhadap berbagai jenis bencana alam seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, banjir, longsor dan tsunami.
Menghadapi tantangan ini, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memegang peranan krusial dalam menciptakan solusi inovatif untuk mengurangi risiko, respons, dan pemulihan pasca bencana. Namun, potensi inovasi ini perlu didorong lebih lanjut menuju industrialisasi agar dapat memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan. Indonesia harus dapat menjadi Centre of Excellence (CoE) bidang kebencanaan.
Seminar ini bertujuan untuk :
- Mengidentifikasi potensi sains dan teknologi terkini dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.
- Mendorong kolaborasi yang lebih erat antara akademisi, peneliti, pelaku industri, dan pemerintah.
- Merumuskan arah kebijakan dan strategi yang komprehensif untuk industrialisasi kebencanaan nasional.
- Menstimulasi lahirnya industri-industri berbasis teknologi kebencanaan yang inovatif, mandiri, dan berkelanjutan di tanah air.
Kegiatan ini diharapkan menjadi wadah produktif bagi para pemangku kepentingan untuk bertukar pikiran, berbagi pengetahuan, dan merumuskan langkah konkret dalam membangun ekosistem industri kebencanaan nasional yang tangguh. Sinergi antara lembaga riset, industri, dan pemerintah adalah kunci untuk mewujudkan kemandirian bangsa dalam menghadapi bencana.
Adapun pokok bahasan yang akan dieksplorasi dalam seminar meliputi:
- Eksplorasi inovasi sains dan teknologi termutakhir dalam penanggulangan bencana.
- Identifikasi kebutuhan riil dan kesenjangan teknologi kebencanaan di lapangan.
- Peran strategis industri dalam produksi peralatan dan solusi penanggulangan bencana.
- Strategi efektif untuk hilirisasi hasil riset menjadi produk industri kebencanaan yang siap pakai.
- Skema pembiayaan dan insentif yang dapat mendorong pertumbuhan industri kebencanaan.
- Penguatan kemitraan lintas sektor melalui model kolaborasi 4P (Public-Private-People Partnership).
- Penyusunan kebijakan dan regulasi yang suportif untuk akselerasi industrialisasi kebencanaan.
Seminar nasional yang dihelat di Hotel Mercure Sabang Jakarta ini dibuka secara resmi oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Dr. Raditya Jati S.Si ., M.Si dan dihadiri oleh berbagai narasumber yang kompeten di bidangnya pada sesi pertama yaitu Kepala PVMBG Dr. Priatin Hadi Wijaya S.T.,M.T , Asisten Deputi Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Eletronika dan Aneka Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dr. Atong Soekirman SE.,MM , Asisten Deputi Penyelenggaraan Tata Ruang dan Penataan Agraria Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Djuang Fadjar Sodikin ST.,M.T.,M.Sc , Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB Prof. Dr. Irwan Meilano S.T., M.Sc, Country Manager PT. Pamerindo Indonesia (ADEXCO), Direktur Data Science & Tech KORIKA Dr. Eng. Lya Hulliyatus Suadaa, Chief Executive Officer PT. Alam Virtual Semesta Ir Destrian M.B.A , sebagai penanggap yaitu Atase Kerjasama Sains dan Teknologi Kedutaan Besar Perancis Thierry Goubier dan yang bertindak sebagai moderator adalah Peneliti Utama BRIN Dr. Andi Eka Sakya M.Eng.
Untuk sesi kedua bertindak sebagai moderator Direktur Pemetaan, Evaluasi dan Risiko Bencana BNPB Dr. Ir. Udrekh S.E .,M.Sc, dan dihadiri oleh narasumber Kepala Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri Kementerian Perindustrian Priyadi Arie Nugroho ST.,MT , Dosen KK Rekayasa Struktur ITB Prasanti Widyasih Sarli S.T., M.T., Ph.D , Business Development Manager PT. Oseanland Services Indonesia Rangga Hendrawan Rachmansyah.
Bertindak sebagai penanggap yaitu Kapusdatin Kebencanaan BPBD Daerah Khusus Jakarta Mohamad Yohan S.T., S.E., M.AP., Peneliti Utama BRIN Dr. Andi Eka Sakya M.Eng , Senior Executive Vice President Transformation Management PT. PAL Indonesia Laksamana Muda (Purn) AR Agus Santoso dan untuk pernyataan penutup yaitu Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB Nadhirah Seha Nur S.P.,M.Si .
ADEXCO 2025 dirancang sebagai pameran komprehensif yang akan menampilkan berbagai alat, peralatan, serta produk inovatif di bidang kebencanaan yang dilengkapi dengan seminar dan kompendium sebagai ruang kolaborasi multipihak.
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Admin