Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Sebanyak 9.412 Mahasiswa dari 221 Perguruan Tinggi Daftar KKN Tematik COVID-19

Dilihat 191 kali
Sebanyak 9.412 Mahasiswa dari 221 Perguruan Tinggi Daftar KKN Tematik COVID-19

Foto : Webinar Pembekalan KKNT COVID-19 (BNPB)


JAKARTA – Lebih dari 9.000 mahasiswa dari 221 perguruan tinggi di 22 provinsi telah mendaftar untuk mengikuti Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) COVID-19 tahap pertama. KKNT yang berlangsung selama satu bulan ini akan dimulai pada 17 Agustus 2020. 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan beberapa pihak lain untuk menyelenggarakan program KKNT COVID-19. Kerja sama dengan perguruan tinggi ini sebagai bentuk perwujudan pentaheliks penanggulangan bencana untuk mempercepat penanganan COVID-19 di Indonesia.

Kemendikbud mengawali program KKNT dengan pembekalan secara nasional untuk para mahasiswa dengan kegiatan webinar dan kursus terbuka. Kegiatan yang difasilitasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dilakukan bersama dengan Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB serta didukung Indonesian Medical Education and Reseach Institute (IMERI) Universitas Indonesia.

Webinar Pembekalan KKNT COVID-19 diselenggarakan dari 10 Agustus hingga 16 Agustus 2020 dengan berbagai materi, seperti keilmuan dasar COVID-19, ketahanan pangan, materi kebencanaan, InaRISK dan juga konsep Desa Tangguh Bencana (Destana) serta Keluarga Tangguh Bencana (Katana). Kegiatan ini diikuti kurang lebih 1.000 peserta calon peserta KKN yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia melalui aplikasi zoom maupun live di Youtube. 

Pada hari ketiga webinar pembekalan, Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB Udrekh menyampaikan materi terkait Manajemen Risiko Bencana di Indonesia. Ia menyampaikan, manajemen risiko bencana melalui pengkajian risiko bencana dan pengelolaan risiko bencana perlu dilakukan pada saat prabencana. Seperti pada pandemi COVID-19 ini identifikasi risiko bencana diperlukan untuk mengenali dan mendiskripsikan risiko bencana dari COVID-19 sehingga dapat dilakukan upaya mitigasi dan pencegahan.

Pada sesi lain, dipaparkan juga pembekalan penggunaaan aplikasi InaRISK oleh Kepala Subdirektorat Pengembangan Standar Mohd Robi Amri. Ia menyampaikan tata cara penggunaan aplikasi InaRISK baik yang website maupun mobile yang dapat diakses secara mudah menggunakan telepon pintar berbasis android dan IOS. Peserta dari mahasiswa sangat antusias mengikuti sesi ini dan mereka banyak memberikan pertanyaan di kolom chat, khususnya terkait keamanan data, keakuratan dari data bahaya dan risiko, serta strategi komunikasi yang baik ke masyarakat agar dapat memanfaatkan aplikasi ini.

Pada pembekalan kali ini juga turut disampaikan materi terkait kebijakan penanggulangan bencana oleh Eko Teguh Paripurno dan juga Konsep Destana dan Katana oleh Sorja Koesuma dari dari Forum Perguruan Tinggi PRB. Melalui pembekalan ini diharapkan mahasiswa dan mahasiswi calon peserta KKNT dapat mendalami materi kebencanaan secara umum serta materi khusus seperti inaRISK sehingga dapat disosialisasikan kepada seluruh masyarakat.

Kolaborasi ini menindaklanjuti upaya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbud dalam program Relawan COVID Nasional (Recon) dan implementasi Tridharma Perguruan Tinggi. Upaya tersebut dipayungi dalam kebijakan Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar dengan melibatkan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Risiko Bencana serta berbagai pihak lain. Total mahasiswa yang telah mendaftar untuk program KKNT COVID-19 ini berjumlah 9.412 orang. 

Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN