Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana Tanggal 29 Maret 2025

Dilihat 277 kali
Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana Tanggal 29 Maret 2025

Foto : Anggota Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana BPBD melakukan pendataan dan penyerahan bantuan untuk rumah terdampak angin puting beliung di Kota Padang, Sumatera Barat pada Kamis (27/3). (BPBD Kota Padang)

JAKARTA – Beberapa hari jelang hari raya Idul Fitri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbaharui data kejadian bencana yang masih melanda beberapa wilayah di tanah air. Berikut ini perkembangan situasi dan penanganan yang tercatat pada Sabtu (29/3).

Angin puting beliung melanda Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, Sumatra Barat pada Kamis (27/3). Akibat bencana ini, sebanyak 17 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan satu orang mengalami luka-luka.

Adapun kerugian materiil akibat peristiwa ini, sedikitnya 15 unit rumah rusak ringan dan dua unit rusak berat. Pada Jumat (28/3), BPBD Kota Padang melakukan penanganan berupa gotong royong bersama warga membersihkan puing dan perbaikan atap rumah, serta menyerahkan bantuan berupa terpal dan Family Kit bagi warga terdampak.

Angin kencang juga melanda Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Kamis (27/3). Hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan empat pohon tumbang , enam unit rumah warga rusak ringan dan tiga titik akses jalan terdampak. BPBD Kabupaten Lumajang bersama instansi terkait melakukan pembersihan sisa material pohon tumbang.

Masih di Provinsi Jawa Timur, Tepatnya di Kabupaten Lumajang, banjir  masih merendam beberapa wilayah pada Kamis (27/3). Kejadian ini berlangsung pada Kamis (27/3) pukul 16.00 WIB dan menyasar empat desa di satu kecamatan. Sebanyak 68 Kepala Keluarga (KK) terdampak pada banjir yang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi hingga wilayah Kecamatan Tekung tergenang.

Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, pada Jumat (28/3). Hujan deras menyebabkan air sungai meluap sehingga menggenangi pemukiman warga di Sembilan desa. Sebanyak 630 jiwa terdampak dan 50 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman. BPBD Kabupaten Purworejo melakukan penanganan dan kaji cepat serta berkoordinasi dengan lintas sektor terkait. Berdasarkan pantauan visual per Sabtu (29/3), luapan air Sungai masih menggenangi jalan raya dan pemukiman warga dengan ketinggian air mencapai 100 sentimeter.

Wilayah 7 kecamatan di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dilaporkan banjir pada Jumat (28/3) pukul 17.00 waktu setempat. Sebanyak 30 Kepala Keluarga (KK) atau 70 jiwa terdampak.  BPBD Kabupaten Kebumen masih melakukan pemutakhiran data. Catatan sementara warga mengungsi sebanyak 204 jiwa di Gedung serbaguna Desa Arjosari Kecamatan Adimulyo. Sedangkan kerugian materiil berupa dua unit tanggul jebol di Desa Arjosari dan Desa Surotrunan. Kondisi saat ini, Sabtu (29/3), tinggi muka air diwilayah terdampak masih fluktuatif.

BPBD Kabupaten Kebumen melakukan evakuasi, pemantauan secara langsung ke lokasi dan sudah mendirikan dapur lapangan di lokasi kejadian. Pemerintah kabupaten setempat telah menetapkan status transisi darurat ke pemulihan bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrim sejak 25 November 2024 hingga 31 Mei 2025.

Kemudian peristiwa banjir terjadi di Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta, Jumat (28/3) pukul 17.00 WIB,  pascahujan dengan intensitas sedang hingga tinggi terjadi di wilayah tersebut. Sedikitnya lima unit rumah warga mengalami kerusakan, 69 unit rumah terendam dan dua unit fasilitas pemerintahan turut tergenang. Kondisi terkini banjir sudah mulai surut di beberapa titik. BPBD setempat terus melakukan koordinasi dan pendataan penanganan banjir serta pemantuan secara berkala terhadap genangan air yang masih ada.

Menyikapi intensitas bencana hidrometeorologi dan transisi periode ke musim kemarau, BNPB mengimbau pemerintah dan warga untuk selalu waspada dalam menghadapi potensi bencana susulan. Kewaspadaan tidak hanya di tempat tinggal tetapi juga selama melakukan perjalanan mudik lebaran. Masyarakat dapat memantau kondisi cuaca pada dasbor atau sistem informasi pemerintah sehingga dapat melakukan upaya pencegahan, mitigasi dan aksi dini. 

 

Abdul Muhari, Ph.D.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN