Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana 12 Juli 2025

Dilihat 95 kali
Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana 12 Juli 2025

Foto : Kondisi banjir yang merendam rumah warga di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/7) (BPBD Kabupaten Sinjai)

JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus memantau dan melaporkan berbagai kejadian bencana yang terjadi di beberapa wilayah. Berikut rangkuman kondisi dan penanganan terkini dari sejumlah lokasi terdampak hingga hari ini, Sabtu (12/7).

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di Nagari Solok Bio-Bio, Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat, pada Kamis (10/7), pukul 20.00 WIB. Sekitar satu hektar lahan terbakar. Pemadaman sulit dilakukan karena titik api berada di tebing curam. Upaya pemadaman terus dilanjutkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

Bencana hidrometeorologi basah, berupa tanah longsor, di Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan, masih dalam penanganan. Bencana tersebut terjadi pada Sabtu lalu (5/7). Perkembangan situasi pada Jumat (7/11), jalan di Desa Kompang, tepatnya di Dusun Bonto dan Dusun Barugae masih tertutup longsor. Kondisi ini mengakibatkan Kampung Lampara dan Parigi masih terisolir. Sedangkan jalan kabupaten penghubung Desa Songing dan Desa Polewali di Kecamatan Sinjai Selatan, masih tertutup longsor. Diberitakan sebelumnya, sebanyak 20 desa dan 3 kelurahan di 6 kecamatan terdampak tanah longsor. Merespons bencana di wilayah ini, BNPB telah mengirimkan tim untuk memberikan pendampingan penanganan darurat dan memantau penanganan selanjutnya. 

Sedangkan banjir di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, yang terjadi pada Kamis (10/7) telah surut. Banjir sempat merendam 1 desa di 1 kecamatan terendam. Banjir tidak mengakibatkan adanya korban jiwa maupun luka-luka. Sebanyak 40 KK terdampak peristiwa tersebut. 

Beralih ke Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, juga dilanda angin kencang yang menyebabkan 23 rumah rusak berat, serta kerusakan pada ruko, fasilitas kesehatan dan fasilitas umum lainnya. Peristiwa ini terjadi pada Kamis (10/7). Sebanyak 84 KK atau 275 jiwa terdampak. Masyarakat di beberapa gampong telah mendirikan tenda darurat. Bantuan logistik dari dinas sosial setempat mulai disalurkan.

Sementara itu, karhutla juga terjadi di Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara, pada Jumat (11/7). Data sementara BPBD mencatat total luas lahan terbakar mencapai 9 hektar di dua kecamatan. Api berhasil dipadamkan pada hari yang sama (11/7), berkat koordinasi BPBD dan masyarakat. Lokasi kejadian terjadi di Desa Mompang II Simpang, Kecamatan Padang Bolak Tenggara dan Desa Pasir Ampolu Hopong, Kecamatan Batang Onang. 

Di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, banjir merendam lima desa di dua kecamatan akibat tanggul DAS Marisa jebol. Insiden terjadi pada Kamis (10/7), pukul 14.00 Wita. Sebanyak 70 KK atau 218 jiwa terdampak, dengan puluhan rumah dan fasilitas umum terendam. BPBD terus melakukan evakuasi, pendataan, dan koordinasi penanganan.

Menyikapi situasi bahaya yang dapat berujung pada bencana, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada, khususnya yang dipicu oleh anomali di musim kemarau. BNPB telah melakukan rekayasa cuaca melalui operasi modifikasi cuaca.  Sedangkan mengantisipasi karhutla sejak dini, unsur pentaheliks sangat berperan untuk upaya pencegahan dini sebelum munculnya titik api dan penyebarannya yang lebih luas. Upaya pemadaman yang efektif harus dilakukan sejak awal sebelum terjadinya titik api. 



Abdul Muhari, Ph.D.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN