Peninjauan Pelaksanaan Protokol Kesehatan Saat Kebaktian Gereja
31 Agt 2020 08:17 WIB
Foto : Ibadah Minggu pada GRII, Minggu (30/8) dengan penerapan Protokol Kesehatan. (Istimewa)
JAKARTA –
Badan Nasional Penanggulangan Bencana bersama Gerakan Angkatan Muda Kristen
Indonesia (GAMKI) kembali melakukan peninjauan terhadap gereja yang telah
melaksanakan ibadah secara tatap muka. Peninjauan minggu ini dilakukan saat
pelaksaan ibadah di Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Kelapa Gading,
Jakarta, Minggu (30/8).
GRII memang
telah memulai kegiatan ibadah tatap muka beberapa kali. Hal tersebut setelah mendapatkan
ijin dari pemerintah daerah setempat. Syarat pelaksanaan kembali ibadah yakni
menjalankan protokol kesehatan, serta mengeluarkan panduan dalam ibadah tatap
muka.
Pengelola
GRII mengantisipasi jumlah jemaat yang hadir dengan cara mendata secara online
terlebih dahulu. Jemaat yang akan melakukan ibadah tatap muka dibatasi dengan
ketersediaan kursi yang sudah diatur jarak aman. Di samping itu, pengelola
gereja menyediakan hand sanitizer di pintu-pintu masuk dan menyediakan masker
bagi yang tidak membawa. Penggunaan masker wajib digunakan selama ibadah
berlangsung, termasuk saat bernyanyi
menaikkan pujian. Jemaat juga diimbau untuk menggunakan face shield untuk
mengoptimalkan pencegahan penularan virus SARS-CoV-2.
Pantauan
saat ibadah berlangsung, pengaturan jarak sangat terlihat dengan baik. Di sisi
lain kondisi bangunan gereja cukup luas. Meskipun desain bangunan dalam ruangan
tertutup, jendela-jendela di dinding gereja dibuka untuk kelancaran sirkulasi
udara saat ibadah berlangsung.
Upaya pencegahan
lain, pihak gereja telah melakukan penyemprotan desinfektan sebelum dan setelah
pelaksanaan ibadah. Pelaksanaan ibadah tatap muka di GRII Kelapa Gading
dilakukan dua kali. Jadi, dilakukan penyemprotan sebanyak tiga kali, yaitu pada
saat sebelum kebaktian umum pertama, lalu pada saat jeda antara kebaktian umum
pertama dan kedua, serta setelah kebaktian umum berikutnya.
Penggunaan
kursi juga berbeda. Setelah selesai kebaktian umum pertama, kursi segera
diganti oleh pengelola gereja.
Pada saat
ibadah, sosialisasi mengenai pencegahan COVID-19 juga diserukan oleh pendeta
yang memimpin ibadah. Penyampaian sosialisasi dan edukasi melalui gereja cukup
efektif dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru.
Pelaksanaan
ibadah tatap muka di GRII, baik di GRII Kelapa Gading maupun di GRII BSD sudah
sesuai dengan protokol kesehatan pada tempat ibadah.
Pemantauan
pada Minggu lalu (30/8) yang dilakukan oleh perwakilan BNPB dan GAMKI diterima
dengan baik oleh Pendeta Jethro Rachmadi dan penatua serta diaken GRII.
Kegiatan serupa juga telah dilakukan BNPB untuk peninjauan pelaksanaan ibadah
minggu di GRII BSD.
Raditya Jati
Kepala Pusat
Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan
Admin