Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Peninjauan Pelaksanaan Protokol Kesehatan Saat Kebaktian Gereja

Dilihat 369 kali
Peninjauan Pelaksanaan Protokol Kesehatan Saat Kebaktian Gereja

Foto : Ibadah Minggu pada GRII, Minggu (30/8) dengan penerapan Protokol Kesehatan. (Istimewa)

JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana bersama Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) kembali melakukan peninjauan terhadap gereja yang telah melaksanakan ibadah secara tatap muka. Peninjauan minggu ini dilakukan saat pelaksaan ibadah di Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (30/8).

 

GRII memang telah memulai kegiatan ibadah tatap muka beberapa kali. Hal tersebut setelah mendapatkan ijin dari pemerintah daerah setempat. Syarat pelaksanaan kembali ibadah yakni menjalankan protokol kesehatan, serta mengeluarkan panduan dalam ibadah tatap muka.

 

Pengelola GRII mengantisipasi jumlah jemaat yang hadir dengan cara mendata secara online terlebih dahulu. Jemaat yang akan melakukan ibadah tatap muka dibatasi dengan ketersediaan kursi yang sudah diatur jarak aman. Di samping itu, pengelola gereja menyediakan hand sanitizer di pintu-pintu masuk dan menyediakan masker bagi yang tidak membawa. Penggunaan masker wajib digunakan selama ibadah berlangsung, termasuk  saat bernyanyi menaikkan pujian. Jemaat juga diimbau untuk menggunakan face shield untuk mengoptimalkan pencegahan penularan virus SARS-CoV-2.

 

Pantauan saat ibadah berlangsung, pengaturan jarak sangat terlihat dengan baik. Di sisi lain kondisi bangunan gereja cukup luas. Meskipun desain bangunan dalam ruangan tertutup, jendela-jendela di dinding gereja dibuka untuk kelancaran sirkulasi udara saat ibadah berlangsung.

 

Upaya pencegahan lain, pihak gereja telah melakukan penyemprotan desinfektan sebelum dan setelah pelaksanaan ibadah. Pelaksanaan ibadah tatap muka di GRII Kelapa Gading dilakukan dua kali. Jadi, dilakukan penyemprotan sebanyak tiga kali, yaitu pada saat sebelum kebaktian umum pertama, lalu pada saat jeda antara kebaktian umum pertama dan kedua, serta setelah kebaktian umum berikutnya.

 

Penggunaan kursi juga berbeda. Setelah selesai kebaktian umum pertama, kursi segera diganti oleh pengelola gereja.

 

Pada saat ibadah, sosialisasi mengenai pencegahan COVID-19 juga diserukan oleh pendeta yang memimpin ibadah. Penyampaian sosialisasi dan edukasi melalui gereja cukup efektif dalam memasuki era adaptasi kebiasaan baru.

 

Pelaksanaan ibadah tatap muka di GRII, baik di GRII Kelapa Gading maupun di GRII BSD sudah sesuai dengan protokol kesehatan pada tempat ibadah.

 

Pemantauan pada Minggu lalu (30/8) yang dilakukan oleh perwakilan BNPB dan GAMKI diterima dengan baik oleh Pendeta Jethro Rachmadi dan penatua serta diaken GRII. Kegiatan serupa juga telah dilakukan BNPB untuk peninjauan pelaksanaan ibadah minggu di GRII BSD.

 

 

Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan

Penulis

Admin


BAGIKAN