Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Pendistribusian Air Bersih Bagi Warga Terdampak Kekeringan di Banyuwangi

Dilihat 1054 kali
Pendistribusian Air Bersih Bagi Warga Terdampak Kekeringan di Banyuwangi

Foto : Deputi Bidang Pencegahan BNPB Dra. Prasinta Dewi, M.A.P. (kemeja hitam dan rompi) saat meninjau pendistribusian air bersih di Dusun silir Baru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin (26/8). (Bidang Komunikasi Kebencanaan/Muhammad Arfati Dwiatmodjo)

BANYUWANGI – Tidak adanya hujan yang turun di wilayah Banyuwangi Jawa Timur, akibatkan peristiwa alam kekeringan melanda wilayah sejak Juli 2024. Hal ini membuat sejumlah warga di beberapa kecamatan alami kesulitan dan krisis air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, baik itu kebutuhan memasak maupun kebutuhan pembersihan.

Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Pemerintah Kabupaten menetapkan Status Siaga Darurat Bencana Kekeringan dan Karhutla pada 22 Juli 2024 sampai 30 September 2024.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merespon status tersebut dengan memberikan bantuan dana siap pakai (DSP) berupa dana operasional dan bantuan barang logistik peralatan yang diberikan kepada Pemkab Banyuwangi saat Apel Gelar Peralatan di Pantai Boom, Kabupaten Banyuwangi pada (14/7).

Pemberian DSP BNPB, dimanfaatkan untuk melakukan distribusi memasok air bersih dan memberikan tandon air ke wilayah yang terlanda kekeringan. Hampir setiap hari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melakukan distribusi air bersih ke desa-desa terdampak.

Pada hari Senin (26/8) Deputi Bidang Pencegahan BNPB Dra. Prasinta Dewi, M.A.P bersama Direktur Kesiapsiagaan Drs. Pangarso Suryotomo meninjau pemberian distribusi air ke wilayah Dusun Silir Baru, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.

Kehadirannya di lokasi tersebut untuk melihat secara langsung dan memastikan bantuan yang diberikan dapat diterima oleh masyarakat dan juga tepat sasaran.

“Air ini sumber kehidupan bagi masyarakat, kami berharap bantuan (tandon) ini bisa dipelihara kemudian pemakaiannya dipergunakan dan dimanfaatkan betul-betul dengan baik dan secara bersama,” kata Prasinta.

“Kiranya ini merupakan salah satu bentuk pemerintah hadir membantu masyarakat, semoga masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik,” tutup Prasinta.

Prasinta juga memastikan bahwa air yang diberikan merupakan air bersih dengan turut mengalirkan air untuk ditampung pada ember dan galon yang disiapkan oleh warga.

Merujuk data yang dikeluarkan BPBD Kabupaten Banyuwangi, sejak Juli hingga kini telah terdisribusi 31 tandon air dan sekitar 55.000 liter air ke beberapa wilayah yang terdampak kesulitan air bersih.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN