Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Membangun Ketangguhan Desa di Sragen Dalam Simulasi HKB 2023

Dilihat 8986 kali
Membangun Ketangguhan Desa di Sragen Dalam Simulasi HKB 2023

Foto : Warga Desa Tangkil melakukan simulasi evakuasi mandiri dengan skenario banjir luapan Sungai Bengawan Solo di Balai Desa Tangkil, Kabupaten Sragen, Selasa (16/5). (Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB/Apri Setiawan)

SRAGEN -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana menginisiasi latihan simulasi evakuasi mandiri di tujuh Kabupaten sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo. Salah satu lokasi ini berada di Bumi Sukowati.  Sebanyak empat Desa yakni Desa Tangkil, Desa Sribit, Desa Pandak dan Desa Karangudi secara serentak melakukan Simulasi Evakuasi Mandiri di Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, Selasa (16/5). 

Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, Data BPBD Kabupaten Sragen mencatat sedikitnya 11 Kecamatan terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo awal Maret lalu. Selain rumah terendam, banjir juga berdampak pada areal persawahan milik warga. 

Dengan demikian, simulasi evakuasi mandiri ini memiliki skenario tentang antisipasi risiko banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Hal ini juga sejalan dengan tema yang diusung tahun ini yakni Siap Untuk Selamat dengan subtema Tingkatkan Ketangguhan Desa, Kurangi Resiko Bencana. 

Simulasi diawali dengan informasi pembukaan pintu spillway waduk Gajah Mungkur hingga meningkatnya debit air Sungai Bengawan Solo secara signifikan. Hal ini memicu terjadinya potensi banjir luapan dalam kurun waktu sekitar tiga jam mendatang. Dengan segera, pemerintah daerah setempat menerima informasi peringatan dini ini dan meneruskan ke perangakat setempat melalui Desa Tangguh Bencana (Destana) maupun Babinsa dan Bhabinkamtibmas. 

Sesaat setelah informasi diterima, warga dihimbau untuk evakuasi dengan memprioritaskan kaum rentan yakni Lansia, Ibu Hamil, Orang Sakit, dan Kaum Difabel. Warga berbondong-bondong segera menuju ke titik kumpul yang terletak di Balai Desa. Tidak hanya manusia, hewan ternak juga diungsikan dalam simulasi ini.

Tiba di tempat aman, warga segera didata dan diberikan pelayanan kesehatan guna pengecekan kondisi. Dapur umum juga dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi para warga yang mengungsi di Balai Desa. 


Ketangguhan Desa 

Sedikitnya 100 warga di tiap desa terlibat dalam kegiatan simulasi evakuasi mandiri ini. Mulai dari anak-anak, remaja, orang tua dan lansia turut serta mengikuti rangkaian acara. 

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengungkapkan, simulasi ini diharapkan membuat warga lebih tangguh dan waspada disetiap desa.

"Melalui latihan evakuasi mandiri ini, mudah-mudahan akan membuat masyarakat kita semakin tangguh, waspada dan siap untuk menghadapi bencana, semoga tidak ada banjir lagi di Kabupaten Sragen," kata Yuni.

Kepala Desa Tangkil Suyono menambahkan, antusiasme warga cukup tinggi dalam mengikuti simulasi evakuasi mandiri.

"Masyarakat sangat antusias, karena di desa tangkil setiap tahun pasti ada banjir. Maka dari itu, ini adalah kegiatan simulasi evakuasi mandiri untuk mengantisipasi banjir, supaya tidak terjadi banjir lg dikemudian hari," ujar Suyono. 

Dari sisi warga, Joko warga Desa Tangkil mengungkapkan, latihan ini juga memberikan informasi bagi para generasi penerus tentang bagaimana langkah yang diambil ketika terjadi banjir.

"Kami senang ada latihan simulasi banjir, ini kan juga bisa memberikan informasi kepada generasi dibawah kami, supaya tahu apa yang harus dilakukan ketika Sungai Bengawan Solo meluap, " ujar Joko.

Dalam acara puncak peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana 2023, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam arahannya mengingatkan kepada seluruh warga untuk minimal kegiatan simulasi ini dapat terus dilakukan minimal satu tahun sekali.

"Saya juga ingin mengingatkan kembali pada kita semua, bahwa edukasi, sosialisasi, pelatihan dan simulasi kesiapsiagaan bukanlah pelajaran sekali dalam seumur hidup tetapi pembelajaran dan upaya seumur hidup. Untuk itu kita harus memastikan bahwa kegiatan-kegiatan ini harus dilakukan setiap tahun," jelas Suharyanto.

Kini seluruh warga sudah mengetahui titik kumpul yang telah ditentukan dan upaya langkah evakuasi yang diambil apabila ada informasi pengingatan dini banjir. Simulasi evakuasi mandiri di Kabupaten Sragen ini juga melibatkan berbagai komponen, mulai dari BPBD, Perangkat Desa, PMI, Tagana, SAR MTA, SAR PSHT, MDMC, Himawalu dan Relawan. 

Turut hadir dalam rangkaian kegiatan Hari Kesiapsiagaan Bencana di Kabupaten Sragen, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Anggota Komisi VIII DPR RI Endang Maria Astuti, Direktur Pengelolaan Logistik dan Peralatan BNPB Nadhira Seha Nur, Kalaksa BPBD Kabupaten Sragen Agus Cahyono, Perangkat Desa, dan jajaran pejabat OPD terkait. 



Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN