Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Melawan COVID-19, BNPB Tambah Indikator Penilaian Semarang sebagai Kota Tangguh

Dilihat 324 kali
Melawan COVID-19, BNPB Tambah Indikator Penilaian Semarang sebagai Kota Tangguh

Foto : Suasana saat Sosialisasi Kota Tangguh di Semarang (Direktorat Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB)


SEMARANG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyelenggarakan sosialisasi penambahan indikator penilaian program ‘Kota Tangguh’ di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Penambahan indikator Kota Tangguh ini untuk menyikapi pandemi COVID-19 yang masih terjadi di wilayah nusantara. 

Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB Agus Wibowo mengatakan, Kota Semarang telah menyandang Kota Tangguh pada 2016 lalu. Namun menyikapi situasi penularan virus SARS-CoV-2, pihaknya menambahkan indikator penilaian kota tangguh. 

“Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada semua sektor kehidupan, salah satunya sektor ekonomi. Untuk itu terdapat penambahan komponen penilaian terhadap ketahanan sistem kesehatan masyarakat guna mendukung penanganan COVID-19 di Indonesia,” ujar Agus Wibowo dalam kegiatan Sosialisasi Kota Tangguh di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (28/7). 

Ia menyampaikan, Badan Dunia untuk Pengurangan Risiko Bencana atau United Nations Office for Disaster Risk Reduction (UNDRR) menyusun perangkat penilaian berupa scorecard dengan menambahkan komponen struktur penilaian. Penilaian tersebut terkait dengan ketahanan sistem kesehatan masyarakat. 

“Penambahan ini kemudian diintegrasikan ke dalam komponen sepuluh langkah mendasar untuk membangun kota tangguh bencana," ucap Agus dalam sambutan.

Di sisi lain, kejadian bencana alam di Kota Semarang cenderung meningkat setiap tahun. Secara geografis, Kota Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, serta kondisi topografis wilayah yang terdiri dari daerah perbukitan, dataran rendah dan daerah pantai, menunjukkan adanya berbagai kemiringan yang menyebabkan wilayah Kota Semarang mempunyai potensi rawan terhadap ancaman bencana alam dan perubahan iklim. 

Melalui Kota Tangguh, BNPB mengharapkan Kota Semarang dapat meningkatkan kesiapsiagaan dalam mengantisipasi potensi bencana alam serta penularan virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Kegiatan sosialisasi kota tangguh dihadiri dinas-dinas terkait di Kota Semarang. Pada saat pembukaan sosialisasi Sekretaris Daerah Kota Semarang Iswar Aminuddin menyampaikan apresiasi dan harapan pada kegiatan penilaian Kota Tangguh di Semarang.

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan penilaian Kota Tangguh di Kota Semarang, dengan adanya penilaian ini, diharapkan masyarakat dan pemerintah Kota Semarang memiliki kesiapsiagaan dan inovasi program dalam penanggulangan bencana alam maupun upaya penanganan COVID-19," ujar Iswar.

Penilaian Kota Tangguh dilakukan berdasarkan 10 langkah yang mencakup penilaian terhadap indikator sebagai berikut, (1) organisasi dan koordinasi, (2) pengkajian atau skenario risiko, (3) rencana keuangan dan anggaran, (4) pembangunan dan rancangan kota yang tangguh, (5) kawasan penyangga dan jasa-jasa ekosistem, (6) kapasitas kelembagaan, (7) kemampuan komunitas, (8) infrastruktur pelindung, (9) kesiapsiagaan dan tanggap bencana, dan (10) perencanaan pemulihan pascabencana dan pembangunan lebih baik. 

Sedangkan dalam penilaianya, alur yang diterapkan yakni diskusi forum, penentuan aksi untuk mencapai hasil maksimal, sosialisasi dan evaluasi hasil penilaian baru kemudian penyusunan rencana aksi. Alur terakhir dari kesepuluh langkah tadi integrasi dan implementasi rencana aksi.

Raditya Jati

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN