Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Kunjungan Sekolah Menengah Gemilang ke Pusdiklat BNPB

Dilihat 959 kali
Kunjungan Sekolah Menengah Gemilang ke Pusdiklat BNPB

Foto : Pusdiklat BNPB menerima kunjungan dari Sekolah Menengah Gemilang pada Senin, (12/2). (Pusdiklat PB)


JAKARTA - Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB) BNPB menerima kunjungan dari Sekolah Menengah Gemilang pada Senin, (12/2). Sebanyak 8 pelajar dan 5 guru pendamping menerima materi di Gedung Training Center, Ina DRTG Sentul.

Kunjungan ini ditujukan bagi peserta didik Sekolah Menengah Gemilang untuk dapat mempelajari ilmu kebencanaan, mitigasi bencana, rescue, jenis penanganan, peralatan kebencanaan, serta teknik evakuasi dengan metode office tour bertajuk Outing Education.

Kegiatan ini digagas sebagai bentuk peningkatan kapasitas, mengingat akhir-akhir ini sering terjadi bencana khususnya di Kabupaten Bogor, lokasi Sekolah Menengah Gemilang.

Pada sesi pertama Outing Education ini, para peserta mendapatkan materi kebencanaan dan mitigasi praktis untuk pelajar yang disampaikan oleh Ibu Sri Hastuti, S.Sos., M.Si. Han dan Ibu Nurhasanah S.K.M., M.Si. sebagai Widyaiswara BNPB. Materi yang disampaikan antara lain penyebab bencana di Indonesia, jenis-jenis bencana, kerentanan bencana, kesiapsiagaan bencana, dan mitigasi praktis untuk pelajar. 

Dengan adanya materi ini, para peserta dapat mengenal apa itu bencana dan mampu memahami manajemen bencana. Peserta dari Sekolah Menengah Gemilang sangat aktif dalam bertanya dan menjawab selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu, mereka turut aktif dalam memberikan contoh praktek melindungi diri saat terjadi bencana gempa bumi dengan menggunakan properti meja dan kursi. 

Setelah penyampaian materi dan sesi tanya jawab selesai, dilanjutkan dengan sesi penyerahan plakat oleh Kepala Sekolah SM Gemilang, bapak Asep Setiawan, S. Hut kepada Ibu Nurhasanah dan Ibu Tuti selaku widyaiswara BNPB. Ditutup dengan foto bersama, kemudian peserta didik diarahkan menuju gudang logistik untuk praktek simulasi gempa bumi. Simulasi dilakukan dengan tertib, peserta didik berbaris untuk bergantian memasuki ruangan, kemudian saat simulator gempa dinyalakan maka akan terjadi guncangan, siswa siswi pun diarahkan untuk melakukan perlindungan diri seperti yang sudah diajarkan sebelumnya. Setelah simulasi gempa bumi selesai dilakukan, peserta diarahkan untuk melihat sekaligus mendengarkan penjelasan mengenai kegunaan alat dan mobil siap siaga bencana. 

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan kesadaran bencana bagi para peserta. Kesadaran bencana dan risikonya perlu dibudayakan sejak dini, hal ini juga yang harus terus ditanamkan kepada para pelajar di bangku sekolah. 


Abdul Muhari, Ph.D. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN