Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Kepala BNPB Tinjau Kesiapan KBM di Perguruan Tinggi Kementrian Perhubungan

Dilihat 227 kali
Kepala BNPB Tinjau Kesiapan KBM di Perguruan Tinggi Kementrian Perhubungan

Foto : Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo (kiri) bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) melihat protokol ketat tata cara makan bagi taruna dan taruni dalam persiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka yang rencananya akan dilakukan oleh Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Kabupaten Tangerang, Sabtu (6/3). (Komunikasi Kebencanaan BNPB/Danung Arifin)


TANGERANG - Kepala BNPB Doni Monardo mengunjungi Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Tangerang, pada Sabtu (6/3). Turut hadir bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi guna meninjau kesiapan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka di salah satu Perguruan Tinggi dibawah naungan Kementerian Perhubungan.

Dalam rangka pemenuhan standar pembelajaran sesuai dengan ketentuan International Civil Aviation Organization (ICAO) untuk penerbangan dan International Maritime Organization (IMO) untuk pelayaran. Sejumlah Perguruan/Sekolah Tinggi berbasis transportasi tengah menyiapkan kegiatan belajar mengajar dengan cara tatap muka. Mengingat sekolah kejuruan memiliki perbandingan kegiatan praktik lebih besar dibandingkan kegiatan teori.

Bapak Doni Monardo yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Covid-19 menyampaikan, perlunya penerapan protokol kesehatan dalam proses KBM. 

"Penting sekali bagi para peserta didik termasuk pengasuh untuk di cek status kesehatannya, apabila pengasuh punya komorbid sebaiknya tidak melakukan pertemuan fisik,” ujar Doni.

Dalam proses belajar mengajar terutama bidang penerbangan diperlukan adanya kegiatan praktik untuk menunjang metode pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa kebiasaan baru dengan screening awal yang cukup ketat.

Mulai dari peserta didik memasuki asrama dilakukan pengecekan suhu, pengisian formulir kesehatan, dilanjutkan swab antigen oleh petugas lengkap dengan berpakaian Alat Pelindung Diri (APD). Apabila ada yang terdeteksi reaktif maka segera diarahkan ke ambulans untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa telah disiapkan mobil unit ambulans dan perlengkapan APD lengkap untuk mendukung kebiasaan baru dalam proses belajar mengajar.

"Kami sudah siapkan ambulans apabila ada yg terdeteksi OTG dan sedia selalu seragam APD," ujar Budi.

Setelah itu, sterilisasi juga dilakukan pada semua perangkat pendukung dalam kegiatan belajar termasuk pesawat latih. Penyemprotan disinfektan juga dilakukan secara berkala dan terjadwal guna menjaga kebersihan. 

Doni juga berpesan, kebiasaan baru ini harus di monitor dan dilaksanakan secara disiplin. 

"Manajemen agar mengatur supaya tidak banyak orang keluar masuk, Disiplin harus selalu tetap dijalankan " tutup Doni.



Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN