Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Gladi Ruang Penanganan Bencana Hidrometeorologi Jelang Nataru

Dilihat 644 kali
Gladi Ruang Penanganan Bencana Hidrometeorologi Jelang Nataru

Foto : Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar gladi ruang atau _tabletop exercise_ (TTX) pada Jumat (20/12). (Bidang Komunikasi Kebencanaan/Dolfianus Daniel)

KABUPATEN BOGOR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar gladi ruang atau _tabletop exercise_ (TTX) pada hari ini, Jumat (20/12). TTX ini sebagai langkah kesiapsiagaan untuk menghadapi ancaman bahaya hidrometeorologi jelang libur Natal dan tahun baru (Nataru). 

TTX sebagai langkah kesiapsiagaan disampaikan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana (Pusdiklat PB) BNPB Kheriawan dalam sambutan sebelum berlangsungnya kegiatan. Menurutnya, kesiapsiagaan sangat penting dilakukan seluruh pihak yang terkait dengan penanggulangan bencana, khususnya bahaya hidrometeorologi jelang nataru, seperti banjir, cuaca ekstrem, tanah longsor dan banjir bandang. 

Sementara itu, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati mengatakan, ini bukan saatnya untuk menyalahkan alam. Namun yang diperlakukan adalah bagaimana melakukan upaya mitigasi tersebut.

“Simulasi pada hari ini dikhususkan untuk pelaku di wilayah yang memiliki risiko bencana tersebut (hidrometeorologi). Siapa harus melakukan apa, harus ada sinergitas dan sama-sama menjadi tim yang kuat,” kata Raditya.

Simulasi penanggulangan bencana berupa TTX ini dilaksanakan BNPB selama dua hari. Kegiatan tersebut diikuti pelaku tingkat pusat maupun daerah, antara lain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), perwakilan kepala daerah, unsur TNI/Polri dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Palang Merah Indonesia (PMI), Forum Pengurangan Risiko Bencana (Forum PRB) dan unsur terkait lain.

BNPB memberikan pembekalan atau sesi akademik pada (19/12), sedangkan TTX  berlangsung hari ini, Jumat (20/12), terbagi ke dalam tiga kelas, wilayah Jakarta, Bogor dan Bekasi, serta Banten. 

TTX ini memiliki empat tahap atau _move_, yaiitu fase siaga darurat, tanggap darurat, pengerahan sumber daya (mobilisasi) dan pengakhiran status tanggap darurat. Setelah berlangsungnya gladi, tim evaluasi atau _after action review_ (AAR) memberikan ulasan dan rekomendasi. Sedangkan hasil penyelenggaraan dan AAR akan dilaporkan penyelenggara kepada Kepala BNPB. 

BNPB mengharapkan gladi ruang ini dapat mengasah kesiapsiagaan, koordinasi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Latihan seperti itu harus secara rutin dilakukan hingga budaya kesiapsiagaan dapat terbangun bersama. 

TTX dengan berbagai skenario ancaman bahaya dapat dilatihkan dalam suasana aman sehingga para pelaku masih dapat untuk mengevaluasi dan memperbaiki respons penanganan sebelum bencana nyata terjadi.



Abdul Muhari, Ph.D. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN