Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Gempa M5,5 Panikkan Warga Kota Bengkulu

Dilihat 418 kali
Gempa M5,5 Panikkan Warga Kota Bengkulu

Foto : Shake map gempa dengan magnitudo (M)5,5 di wilayah Kabupaten Seluma, Kota Bengkulu, Sabtu (3/7). (BMKG)


JAKARTA – Gempa dengan magnitudo (M)5,5 memicu guncangan yang membuat kepanikan warga Kota Bengkulu pada Sabtu (3/7), pukul 20.09 waktu setempat. Guncangan kuat dirasakan masyarakat beberapa detik detik. Guncangan juga dirasakan warga di Kabupaten Seluma.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu melaporkan gempa dirasakan warga sekitar 3 detik. Masyarakat panik hingga keluar rumah. Pihaknya melakukan monitoring di lapangan dan belum ada laporan kerusakan. Sedangkan BPBD Kabupaten Seluma menginformasikan guncangan dirasakan sedang sekitar 3 detik. Warganya tidak panik akibat guncangan di wilayahnya. 

BMKG menginformasikan parameter gempa M5,5 berada 41 km barat daya Seluma, Provinsi Bengkulu atau 63 km tenggara Bengkulu. Gempa berkedalaman 60 km. 

Dilihat dari kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity, gempa M5,5 menghasilkan IV MMI di Manna, III MMI di Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, Argamakmur, Kepahiang dan Curup, II MMI di Enggano, Liwa, dan Mukomuko. Berdasarkan parameter BMKG, IV MMI mendeskripsikan pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

BMKG menyatakan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Berdasarkan jenis dan mekanisme gempa bumi, BMKG menyebutkan bahwa, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam lempeng Eurasia. 

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG 

Bambang Setiyo Prayitno, M.Si. melalui siaran pers, Sabtu (3/7). 

Lebih lanjut, Prayitno menginformasikan hingga Sabtu (3/7), pukul 20.37 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan  atau aftershock.

Pada analisis inaRISK, Provinsi Bengkulu merupakan wilayah dengan potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 10 kabupaten berada pada kategori tersebut, antara lain Kabupaten Bengkulu Selatan, Rejang Lebong, Bengkulu Utara, Kaur, Seluma, Mukomuko, Lebong, Kepahiang, Bengkulu Tengah dan Kota Bengkulu. Luas bahaya mencapai 1,7 juta hektar. 

Sedangkan di Kota Bengkulu, sebanyak 9 kecamatan seluas 18.671 hektar yang berada di wilayah berpotensi gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Pada potensi populasi terpapar, sebanyak 351 ribu warga tinggal di 9 kecamatan tersebut. 

BNPB memonitor dan berkoordinasi dengan BPBD yang terdampak gempa M5,5 untuk mendapatkan informasi terkini pascakejadian. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada terhadap bahaya gempa maupun gempa susulan. Dampak korban jiwa biasanya disebabkan oleh reruntuhan bangunan dan bukan karena gempanya. 



Tim Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis

Admin


BAGIKAN