BNPB Tingkatkan Kapasitas Fasilitator Desa Tangguh Bencana
20 Des 2024 18:29 WIB

Foto : Kegiatan Peningkatan Kapasitas Fasilitator Penguatan Ketangguhan Masyarakat gelombang 1 di Kota Bekasi, Jawa Barat pada 12 sampai 16 Desember 2024. (Kedeputian Bidang Pencegahan BNPB)
SURABAYA– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Kesiapsiagaan menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Fasilitator Penguatan Ketangguhan Masyarakat Tahun 2024 yang dilaksanakan dalam 2 (dua) gelombang.
Gelombang pertama telah diselenggarakan pada 12 sampai 16 Desember 2024 di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Sedangkan gelombang kedua di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan pada 17 hingga 21 Desember 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas fasilitator, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta merumuskan strategi keberlanjutan program Desa Tangguh Bencana (Destana) di 180 desa/kelurahan program _Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project_ (IDRIP) guna menciptakan kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat di tingkat desa dan kecamatan.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi menyampaikan bahwa berakhirnya kegiatan Destana IDRIP tidak berakhir, namun dirinya mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga dan memelihara proses ketangguhan yang telah dibangun selama kegiatan IDRIP berlangsung.
“Saya mengajak seluruh pihak untuk menjaga dan mengembangkan keberlanjutan kegiatan Destana, baik di lokasi yang sudah difasilitasi maupun desa/kelurahan yang belum difasilitasi program Destana”, tutur Prasinta.
Pada kegiatan di Surabaya, perwakilan dari Bank Dunia, Silviana Puspita mengungkapkan apresiasi kepada pemerintah daerah dan para fasilitator Desa Tangguh Bencana dan menekankan bahwa program ini adalah milik dan untuk masyarakat sehingga keberlanjutannya harus dipertahankan seperti mempertahankan kualitas sumber daya dan peralatan hingga kerja sama dalam penanggulangan bencana.
Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo turut meminta kepada pemerintah daerah dapat berkolaborasi dengan fasilitator Desa Tangguh Bencana yang merupakan aset daerah untuk meningkatkan upaya penanggulangan bencana di daerah.
Kegiatan ini menghadirkan fasilitator daerah, fasilitator desa, BPBD, serta OPD terkait dari 30 kabupaten/kota lokasi Destana IDRIP tahun 2023-2024. Setiap gelombang dihadiri peserta dari 15 kabupaten/kota, gelombang pertama diikuti oleh 187 peserta dan gelombang kedua diikuti 213 peserta.
Beberapa narasumber dari instansi terkait turut hadir untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, antara lain dari BNPB, Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Adapun materi yang disampaikan mengenai program IDRIP, kebijakan nasional, peran pemerintah daerah, dan penggunaan dana desa untuk penanggulangan bencana. Selain itu, perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat juga menyampaikan pembelajaran mengenai strategi percepatan penguatan ketangguhan masyarakat di daerah.
Selain itu, telah dilakukan pembelajaran dalam kelompok kecil yang mendiskusikan tentang keberlanjutan program Desa/Kelurahan Tangguh Bencana dari setiap kabupaten/kota. Akhir kegiatan, peserta menyusun rumusan hasil rekomendasi terkait dengan revisi dan peningkatan peran (1) Modul Desa/Kelurahan Tangguh Bencana; (2) Fasilitator; (3) Dokumen Destana; (4) Forum Pengurangan Risiko Bencana dan juga Relawan Desa; serta (5) Bagaimana peran BPBD/Pemerintah Daerah. Kegiatan fasilitasi dan diskusi kelompok ini didampingi oleh Fasilitator Nasioanal Destana.
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Admin