BNPB Terima Kunjungan Kerja SCDF
29 Agt 2023 18:30 WIB

Foto : Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana BNPB Dr. Udrekh memberikan plakat kepada Ketua Rombongan Singapore Civil Defence Force Francis NG saat kunjungan kerja di Graha BNPB, Selasa (29/8). (Theophilus Yanuarto)
JAKARTA - Sebanyak 23 delegasi Singapore Civil Defence Force (SCDF) melakukan kunjungan kerja di Graha BNPB pada Selasa (29/8). Mereka belajar mengenai penanggulangan bencana di Indonesia, di antaranya sistem informasi inaRISK dan manajemen tanggap darurat di bawah kendali Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB.
Kepala Biro Hukum Organisasi dan Kerja sama BNPB Irma Dewi Rismayati menerima delegasi SCDF yang dipimpin Direktur Departemen Pelatihan dan Pengembangan Profesional Francis NG. Pada kesempatan itu Irma menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerja SCDF ke Graha BNPB. Ia juga mengatakan, ini menjadi kesempatan yang baik untuk saling bertukar informasi dan pengetahuan terkait penanggulangan bencana.
“Ini merupakan pertemuan yang akan bermanfaat kepada dua belah pihak untuk mengembangkan dan meningkatkan strategi dan upaya-ypaya dalam penanggulangan bencana, dan belajar satu sama lain untuk membangun dan memperkuat hubungan dan kerja sama,” lanjut Irma.
Selanjutnya, Direktur Pemetaan dan Evaluasi Risiko Bencana Dr. Udrekh memaparkan terkait penanggulangan bencana di Indonesia. Ini memberikan gambaran umum terkait potensi bahaya di Indonesia dan kebijakan strategis nasional dalam kebencanaan.
Sedangkan Perencana Ahli Madya Mohd Robi Amri menjelaskan mengenai inaRISK yang terus dikembangkan oleh BNPB. Selain pemaparan, para delegasi menyimak penggunaan inaRISK yang diakses melalui dasbor inaRISK. Menurutnya, pengembangan sistem informasi ini ke depan tidak hanya melihat potensi bahaya di Indonesia tetapi juga beberapa wilayah lainnya.
Sesi terakhir mengenai Pusdalops BNPB yang disampaikan Analis Kebencanaan Ihsan Fauzano. Ia mengatakan, fasilitas sistem informasi dari kementerian dan lembaga terkait dimanfaatkan sebagai perangkat untuk membantu pemantauan situasi atau peringatan dini, seperti Signature atau MHEWS.
Di samping itu, dijelaskan juga mengenai dukungan Pusdalops BNPB dalam penanganan bencana di daerah. Topik ini menjelaskan perannya pada fase krisis atau pun pada saat tanggap darurat bencana. Penanganan darurat gempa Cianjur menjadi sampel dukungan nasional pada saat darurat bencana.
Selain berkunjung ke BNPB, para delegasi SCDF juga berkunjung ke beberapa lembaga lain, seperti Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan AHA Centre.
SCDF merupakan lembaga pemerintah Singapura yang memiliki peran dalam bidang pemadam kebakaran, penyelamatan, pelayanan darurat medis dan mitigasi insiden bahan berbahaya. Lembaga ini juga merumuskan, menerapkan dan menegakkan peraturan mengenai keselamatan saat terjadi kebakaran dan masalah perlindungan pertahanan sipil.
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Penulis