Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

BNPB Gelar FGD Dalam Rangka Pengembangan Teknologi AR dan VR

Dilihat 445 kali
BNPB Gelar FGD Dalam Rangka Pengembangan Teknologi AR dan VR

Foto : Suasana Forum Group Discussion (FGD) dalam rangka pengembangan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) di Desa Ampang Puai, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa (29/10). Kegiatan ini juga dilakukan di lima lokasi yakni Ambon-Maluku, Jembrana-Bali, Palu-Sulawesi Tengah, Pesisir Selatan-Sumatera Barat, dan Cilacap-Jawa Tengah yang digelar sejak tanggal 22 hingga 31 November 2024. (Bidang Komunikasi Kebencanaan / Apri Setiawan)

PESISIR SELATAN - Metode edukasi dalam bidang kebencanaan terus dikembangkan dalam upaya memitigasi bencana dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. BNPB melalui Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) menggelar Forum Group Discussion (FGD) dalam rangka pengembangan teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) di lima lokasi.

Lima lokasi telah dipilih berdasarkan tingkat kerentanan terhadap bencana yakni Ambon-Maluku, Jembrana-Bali, Palu-Sulawesi Tengah, Pesisir Selatan-Sumatera Barat, dan Cilacap-Jawa Tengah. FGD yang digelar sejak periode 22-31 November 2024 ini bertujuan untuk validasi serta pengumpulan data mulai dari jalur evakuasi, rambu darurat hingga identifikasi Tempat Evakuasi Sementara (TES) / Tempat Evakuasi Akhir (TEA). Selain itu, berbagai aspirasi dan kearifan lokal dari kelima daerah juga diserap guna menyempurnakan inovasi dan teknologi yang sedang dikembangkan ini.

Hasil FGD dan survey lapangan akan diolah secara digital serta dikemas menggunakan teknologi untuk dimasukan ke dalam aplikasi yang nantinya dapat di download menggunakan handphone untuk AR dan menggunakan VR headset meta quest. Cara kerja teknologi VR dan AR yakni dengan menyimulasikan berbagai jenis bencana, seperti gempa bumi, banjir, hingga tsunami. Termasuk cara menyelamatkan diri dan jalur evakuasi menuju TES/TEA. Simulasi-simulasi tersebut nantinya dapat membantu masyarakat meningkatkan kesadaran risiko bencana dan mengoptimalkan sistem evakuasi.

Pengembangan teknologi VR dan AR untuk simulasi bencana juga bagian dari program Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) yang dikembangkan BNPB bekerja sama dengan World Bank.

Lebih lanjut, pada kesempatan FGD ini sekaligus memberikan pemahaman kepada peserta bahwa Teknologi VR dan AR ini tidak digunakan pada saat adanya suatu kejadian melainkan hanya untuk simulasi dan edukasi bagi siswa sekolah serta masyarakat sebagai bentuk mitigasi dalam meningkatkan kesiapsiapagaan.

Adapun wilayah piloting pemanfataan inovasi dan teknologi VR yakni Desa Perancan dan Desa Pengambengan (Jembrana) Desa Rijali dan Desa Wainutu (Kota Ambon). Sedangkan untuk AR meliputi Desa Ampang Puai (Pesisir Selatan), Desa Tegalkamulyan (Cilacap),  Desa Pantoloan dan Desa Talise (Palu).


Abdul Muhari, Ph.D. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN