BNPB Gandeng K/L dan Perguruan Tinggi Kembangkan Sistem Literasi Sejarah Kebencanaan
31 Agt 2020 14:36 WIB
Foto : Dengan diikuti 21 partisipan yang hadir fisik dan 30 hadir lewat virtual meeting, workshop ini dibuka secara langsung oleh Deputi Bidang Sistem dan Strategi Ir. Berardus Wisnu Widjaja, M.Sc. (Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana)
YOGYAKARTA - Kedeputian Bidang
Sistem dan Strategi BNPB melalui Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana
menyelenggarakan Workshop Rancang Bangun Sistem Literasi Sejarah Kebencanaan di
Yogyakarta pada Kamis (27/8). Kegiatan yang mengambil lokasi di Hotel Eastparc
Yogyakarta ini juga dilaksanakan melalui virtual
meeting bagi yang tidak bisa hadir langsung secara fisik.
Dengan diikuti 21 partisipan yang
hadir fisik dan 30 hadir lewat virtual
meeting, workshop ini dibuka secara langsung oleh Deputi Bidang Sistem dan
Strategi Ir. Bernardus Wisnu Widjaja, M.Sc. Hadir pula dalam kegiatan ini
perwakilan dari Bappenas, Perpustakaan Nasional RI, Pusat Vulkanologi dan
Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Universitas Indonesia, Universitas Gadjah
Mada, Museum Sonobudoyo Yogyakarta, BPBD Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
beserta BPBD Kabupaten/Kota disekitarnya, BPBD Provinsi Maluku, UPN Veteran
Yogyakarta, Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRS)/Unsyiah, dan U-Inspire.
Memulai sambutannya, Wisnu
kembali mengingatkan bahwa pelaksanaan kegiatan di luar kantor atau bahkan
keluar daerah sebagai ajang untuk mencoba protokol kesehatan sampai sejauh mana
diterapkan dalam pertemuan di luar kantor.
”Ini memang berisiko tapi kita
harus berani menghadapi risiko ini karena kita adalah pelaku dalam penanganan
bencana. Kita mulai masuk kebiasaan baru, harus berani lebih aktif, bisa
beradaptasi dengan situasi baru, bisa lebih produktif tetapi tetap aman
terhadap COVID-19," ujar Wisnu.
Kedeputian Sistem dan Strategi
serius melihat kebencanaan dari sisi arsip dan sejarah yang terjadi, karena
bahwa pengalaman adalah guru terbaik sehingga beberapa informasi-informasi lama
sangat membantu dalam memecahkan masalah di masa mendatang khususnya dalam hal
kebencanaan.
Workshop ini juga mengundang
beberapa narasumber antara lain Dr. Bambang Hudayana dari Universitas Gadjah
Mada yang membawakan materi Studi Arsip dan Literasi Kearifan Lokal Masyarakat
di Lereng Merapi, adapula narasumber dari Museum Sonobudoyo Yogyakarta Ery
Sustiyadi, ST., MA. yang mengulas Koleksi Kebencanaan Sonobudoyo yang terkait
dengan peristiwa kebencanaan dimasa lalu serta narasumber dari U-Inspire Mizan
B.F.Bisri, Phd dengan paparannya tentang Sistem Pengembangan dan Pengelolaan
Arsip dan Literasi Kebencanaan (Ide Untuk Pengembangan Portal).
Tentu saja masukan dari para
narasumber maupun undangan yang hadir sangat memberi gambaran lebih luas
bagaimana nantinya sistem literasi sejarah kebencanaan akan dibangun dan
dikembangkan.
Raditya Jati
Kepala Pusat Data, Informasi dan
Komunikasi Kebencanaan
Admin