BNPB Dukung Pelatihan Nasional Tokoh Agama untuk Penguatan Rumah Ibadah Tangguh Bencana
02 Jun 2025 15:59 WIB

Foto : Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan mendukung penuh pelaksanaan kegiatan Training of Trainers (ToT) Panduan Teknis Penanggulangan Bencana bagi Tokoh Agama yang dilaksanakan oleh Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) di Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat, pada 1–5 Juni 2025. (Pusdiklat BNPB)
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Pusat Pendidikan dan Pelatihan mendukung penuh pelaksanaan kegiatan Training of Trainers (ToT) Panduan Teknis Penanggulangan Bencana bagi Tokoh Agama yang dilaksanakan oleh Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) di Wisma Hijau, Depok, Jawa Barat, pada 1–5 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional “Deepening Role of Faith Leaders and Religious Places in Disaster Risk Management (DROFLERD)” yang bertujuan memperkuat kapasitas para tokoh agama dalam mengelola risiko bencana di lingkungan rumah ibadah dan komunitasnya.
Indonesia sebagai negara rawan bencana memerlukan pendekatan lintas sektor dan lintas iman dalam membangun ketangguhan masyarakat. Berdasarkan data BNPB, lebih dari 25.000 kejadian bencana terjadi sepanjang 2015–2021, sebagian besar adalah bencana hidrometeorologi.
Tempat ibadah yang jumlahnya lebih dari 400.000 di seluruh Indonesia, memiliki potensi besar sebagai pusat edukasi dan kesiapsiagaan masyarakat. Rumah ibadah bukan hanya tempat berdoa, tapi juga tempat belajar dan berlindung. Memperkuat kapasitas tokoh agama berarti juga memperkuat akar ketangguhan masyarakat.
Pelatihan ini diikuti oleh 30 tokoh agama dari berbagai agama di Indonesia, yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan fasilitator (ToF) dan terpilih berdasarkan hasil microteaching terbaik. Peserta berasal dari berbagai organisasi seperti PGI, NU, MATAKIN, Walubi, PHDI, Caritas, Rumah Zakat, DT Peduli, dan lembaga keagamaan lainnya, serta perwakilan dari Kementerian Agama.
Materi pelatihan meliputi teknik fasilitasi, penyusunan bahan ajar kebencanaan, pembelajaran orang dewasa, serta praktik microteaching dalam memfasilitasi kegiatan Rumah Ibadah Tangguh Bencana (RITB). Pelatihan ini difasilitasi oleh Pusdiklat BNPB dan tim penyusun modul teknis RITB yang telah dikembangkan bersama Kementerian Agama dan Humanitarian Forum Indonesia.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para tokoh agama dapat menjadi pelatih (trainer) dan agen perubahan dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat berbasis rumah ibadah.
Selanjutnya, pelatihan serupa akan dilaksanakan di tingkat provinsi, yaitu di Sulawesi Tengah pada 10–13 Juni 2025 mendatang dengan peserta dari wilayah tersebut.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen BNPB dan mitra strategis dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang inklusif, kolaboratif, dan berbasis kearifan lokal.
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Admin