BNPB Dorong Keberlanjutan IDRIP untuk Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah
11 Des 2024 12:42 WIB

Foto : Prosesi penyerahan secara simbolis perangkat produk Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kepada perwakilan 5 daerah oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi bersama Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Kepala Biro Perencanaan BNPB Andi Eviana dan Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo pada Rapat Koordinasi Keberlanjutan Proyek Prakarsa Ketahanan Bencana Indonesia atau Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP) di Badung, Provinsi Bali, Senin (9/12). (Kedeputian Bidang Pencegahan BNPB)
BADUNG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Kesiapsiagaan menggelar Rapat Koordinasi Keberlanjutan Proyek Prakarsa Ketahanan Bencana Indonesia atau Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dra. Prasinta Dewi, M.A.P., selaku Deputi Bidang Pencegahan BNPB sekaligus Project Management Unit (PMU) Komponen 1 di Hotel Hilton Garden Inn, Badung, Provinsi Bali, Senin (9/12).
Prasinta menyampaikan Proyek Prakarsa Ketahanan Bencana Indonesia (IDRIP) bertujuan untuk untuk meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan baik pemerintah maupun masyarakat menghadapi bencana. Dirinya berharap forum ini dapat menjadi ruang diskusi untuk menetapkan langkah-langkah strategis sebagai bentuk keberlanjutan setelah proyek IDRIP selesai.
“Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi forum penting bagi para pemangku kepentingan untuk bertukar pandangan dan menyepakati langkah-langkah ke depan sehingga dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang setelah IDRIP selesai,” ungkap Prasinta.
Proyek IDRIP meliputi Peningkatan Pengetahuan Risiko Bencana, Kualitas Layanan Sistem Multi Ancaman Bencana, Penyebaran Informasi dan Diseminasi dan Peningkatan Kemampuan Respon yang akan berakhir di Bulan Oktober Tahun 2025.
Selaku PMU IDRIP Komponen 1, Prasinta mengapresiasi upaya yang dilakukan seluruh pihak dalam berbagi pengetahuan dan langkah tindak lanjut dalam rangka Keberlanjutan IDRIP. Ia menambahkan perlunya dukungan untuk penguatan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat untuk peduli terhadap isu penanggulangan bencana pada tingkat lokal.
Drs. Pangarso Suryotomo, M.MB selaku Direktur Kesiapsiagaan BNPB turut menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memastikan terlaksananya keberlanjutan dari hasil-hasil kegiatan IDRIP yang akan dilaksanakan di daerah.
Dirinya mengemukakan bahwa program IDRIP melalui dukungan Bank Dunia telah berhasil membentuk 180 desa/kelurahan yang di implementasikan pada 17 provinsi dan 30 kabupaten/kota prioritas.
Dirinya menegaskan setelah program IDRIP ini selesai, BNPB bersama pemerintah daerah akan terus mengawal dan mendukung penguatan desa/kelurahan sebagai bentuk komitmen bersama dalam keberlanjutan ketahanan masyarakat.
Selain itu, Task Team Leader Bank Dunia Muhammad Halik menyampaikan forum ini menjadi kesempatan penting untuk sosialisasi program dan capaian IDRIP yang telah dilakukan kepada para pemangku kepentingan penanggulangan bencana.
Dirinya menyebutkan terdapat tiga hal penting dalam pembahasan strategi keberlanjutan program IDRIP, antara lain terkait dengan pengintegrasian kegiatan IDRIP kedalam perencanaan daerah; aset-aset yang telah diserah terimakan kepada pemerintah daerah seperti pembangunan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops), contact center, rambu dan sirine perlu mendapatkan penganggaran terkait dengan operasional dan pemeliharaan; serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia untuk memastikan operasioanl dan pengelolaan informasi teknologi penanggulangan bencana dapat berjalan dengan efektif.
Pada kesempatan yang sama, turut dilaksanakan peluncuran produk inovasi teknologi dalam bentuk Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) yang digunakan untuk kegiatan edukasi dan sosialisasi gempabumi dan tsunami.
Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi bersama Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Kepala Biro Perencanaan BNPB Andi Eviana dan Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo secara simbolis memberikan perangkat produk Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) kepada perwakilan 5 daerah antara lain Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Jembrana, Kota Palu dan Kota Ambon.
Rapat Koordinasi Keberlanjutan Proyek Prakarsa Ketahanan Bencana Indonesia diikuti oleh lebih dari 175 peserta mewakili SEKDA, BAPPEDA dan BPBD dari lokasi program IDRIP serta menghadirkan narasumber dari BNPB serta lintas lembaga lainnya dari Kementerian Keuangan, Bappenas, Kementerian Desa dan Kementerian Dalam Negeri.
Abdul Muhari, Ph.D.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Admin