Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

BNPB dan BSN Sosialisasikan Revisi SNI Destana

Dilihat 231 kali
BNPB dan BSN Sosialisasikan Revisi SNI Destana

Foto : Webinar Series Standar Nasional Indonesia (SNI) Kebencanaan dilaksanakan secara daring melalui ruang komunikasi digital dan siaran langsung Youtube BNPB, Rabu (12/3). (Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana)

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana menggelar Webinar Series Standar Nasional Indonesia (SNI) Kebencanaan yang kedua pada Rabu (12/3), dilaksanakan secara daring melalui ruang komunikasi digital dan siaran langsung Youtube BNPB. Acara tersebut menarik antusias lebih dari 1000 peserta.

Direktorat Sistem Penanggulangan Bencana BNPB selaku Sekretariat Komtek 13-08 melakukan diseminasi informasi kepada seluruh kalangan agar SNI yang telah dirumuskan dapat diketahui dan dimanfaatkan secara luas. Komtek 13-08 telah menyusun sebanyak 23 SNI Kebencanaan, sedangkan webinar kali ini difokuskan pada penjelasan SNI 8357:2024, Desa tangguh bencana (Destana) yang merupakan revisi dari SNI 8357:2017, Desa dan kelurahan tangguh bencana. 

Direktur Pengembangan Standar Mekanika, Energi, Infrastruktur dan Teknologi Informasi BSN, Iryana Margahayu, menyampaikan bahwa terdapat tiga tujuan standardisasi dan penilaian kesesuaian menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 yaitu pertama meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan pelaku usaha, serta kemampuan inovasi teknologi, kedua meningkatkan perlindungan kepada konsumen, pelaku usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup, dan yang  ketiga yakni meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan barang atau jasa di dalam negeri dan luar negeri. 

Ketua Tim Penguatan Ketahanan Masyarakat pada Direktorat Kesiapsiagaan BNPB, Firza Ghozalba, menjelaskan bahwa desa atau kelurahan tangguh bencana merupakan desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan.

Nilai penting dari Destana yakni;

1.    Melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bahaya dari dampak merugikan.

2.    Meningkatkan peran serta masyarakat, termasuk kelompok rentan, dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka pengurangan risiko bencana.

3.    Meningkat kan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana

4.    Meningkatkan kapasitas pemerintah dala memberikan dukungan sumber daya dan teknis bagi pengurangan risiko bencana.

5.    Meningkatkan kerjasama dan kolaborasi antara para pemangku kepentingan dalam pengurangan risiko bencana, baik pihak pemerintah (Pusat, Daerah, dan Desa), sektor swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat sipil dan kelompok - kelompok lainnya.

Didukung oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN), Komite Teknis (Komtek) 13-08, dan Program Siap Siaga, SNI Destana ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas masyarakat  kerja sama dan kolaborasi antar para pemangku kepentingan dalam pengurangan risiko bencana untuk membangun resiliensi berkelanjutan.



Abdul Muhari, Ph.D.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN