Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Berangsur Surut, Pengungsi Kembali Pulang Pascabanjir di Kota Pekalongan

Dilihat 226 kali
Berangsur Surut, Pengungsi Kembali Pulang Pascabanjir di Kota Pekalongan

Foto : Pengungsi telah kembali pulang ke rumah masing-masing pascabanjir di Kota Pekalongan, Jawa Tengah yang terjadi pada Selasa (19/1) pukul 01.00 WIB (BPBD Kota Pekalongan)


JAKARTA - Para pengungsi telah kembali pulang ke rumah masing-masing pascabanjir di Kota Pekalongan, Jawa Tengah yang terjadi pada Selasa (19/1) pukul 01.00 WIB yang berangsur surut.

Banjir dengan tinggi muka air mencapai 120 sentimeter terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dan meluapnya Sungai Gabus yang berdampak pada tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Pekalongan Utara, Kecamatan Pekalongan Barat dan Kecamatan Pekalongan Timur.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan melaporkan sebanyak 12.065 unit rumah terendam dan 191 jiwa mengungsi akibat bencana tersebut.

BPBD Kota Pekalongan melakukan kaji cepat bersama TNI/Polri, masyarakat dan relawan untuk melakukan pendataan guna melakukan evakuasi terhadap korban terdampak bencana. Selain itu dilakukan juga monitoring dan pengecekan penyebab terjadi meluapnya Sungai Gabus.

Sedangkan dalam hal pengecekan kesehatan, BPBD Kota Pekalongan dibantu oleh DINKES, PMI dan DOKKES POLRI. Tentunya pemenuhan layanan kesehatan kepada para pengungsi dilakukan dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Selain itu, BPBD Pekalongan berkoordinasi dengan DinsosP2KB dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar dan logistik pengungsi.

Berdasarkan analisa InaRisk, Kota Pekalongan memiliki risiko bencana banjir tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada empat kecamatan dan 291.802 jiwa terpapar. 

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau Kota Pekalongan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga, ditengah musim hujan yang akan terjadi hingga Februari 2021. Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk.



Dr. Raditya Jati

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB

Penulis

Admin


BAGIKAN