BNPB Apresiasi Pemkab Sleman Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
13 Des 2024 21:40 WIB

Foto : Apel persiapan relawan FPRB dan BPBD Kabupaten Sleman dalam upaya mendukung kegiatan mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan melalui program Budaya Sadar Bencana (BSB) yang diinisiasi BNPB di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (13/12). (BPBD Kabupaten Sleman)
SLEMAN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Sleman, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang telah aktif melaksanakan peran mitigasi dan peningkatan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di penghujung tahun 2024. Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Utama BNPB Rustian di sela kegiatan Budaya Sadar Bencana (BSB) yang digelar di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Jumat (13/12).
Menurut Rustian, BPBD Kabupaten Sleman terus aktif menggalakkan program-program penanggulangan bencana yang efektif dan tepat sasaran serta selalu bersinergi dengan lintas OPD maupun forkopimda dalam menciptakan masyarakat tangguh bencana. Hal itu tentunya dapat meningkatkan optimisme ketahanan masyarakat dalam menghadapi segala jenis potensi risiko bencana yang ada di wilayah Kabupaten Sleman.
“Kita tahu Kabupaten Sleman ini memiliki tantangan potensi risiko bencana seperti erupsi Gunungapi Merapi yang hingga kini masih terjadi sejak 2021 lalu. Selain erupsi tentunya ada banjir lahar hujan, banjir, pergerakan tanah dan juga angin kencang. Semua dapat diantisipasi dengan baik,” kata Rustian.
Rustian juga mengatakan pada momentum musim kemarau pada tahun ini, BPBD Kabupaten Sleman juga tak henti mendistribusikan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan. Setiap harinya selama periode musim kemarau, BPBD Kabupaten Sleman mendistribusikan air bersih hingga 15.000 liter per hari. Tentunya butuh dedikasi yang luar biasa untuk melaksanakan hal itu demi masyarakat.
“Saya mendapat kabar bahwa selama musim kemarau yang memicu kekeringan, Sleman ini tak henti mengirimkan air bersih. Ini tentunya perlu komitmen yang baik saya kira,” ujar Rustian.
Kembali ke penanganan bencana hidrometeorologi basah, Pemerintah Kabupaten Sleman sendiri telah menetapkan status siaga darurat sejak 1 November 2024 hingga 31 Desember 2024. Sedangkan untuk menghadapi potensi bencana erupsi gunungapi Merapi, Bupati Sleman telah menetapkan status siaga darurat dengan periode yang sama. Hal itu sekaligus menandakan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat dalam koridor kebencanaan.
Implementasi dari penetapan status siaga darurat itu pun dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari program penguatan relawan, edukasi pendidikan anak usia dini, koordinasi antara kepala desa dan kalurahan hingga memberikan seminar kebencanaan kepada beberapa stakeholder.
Pada momentum gelaran BSB, BNPB memberikan dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Sleman berupa logistik dan peralatan mulai dari sembako 200 paket, hygiene kit 250 paket, selimut 250 lembar, matras 250 lembar, kasur lipat 100 unit, senter, jas hujan, sepatu boots masing-masing 100 unit, karung geotec 500 lembar, makanan siap saji 250 paket, tenda keluarga 50 unit, tenda pengungsi 2 unit, perahu karet beserta mesinnya 2 unit dan terpal 300 lembar.
Bentuk dukungan itu diserahkan langsung oleh Rustian kepada Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, disaksikan oleh Sekda DIY dan anggota komisi VIII DPR RI. Selain itu, BNPB juga memberikan dukungan kepada Pemerintah Kota Yogyakarta, Pemerintah Kabupaten Bantul, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul dan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta.
Abdul Muhari Ph.D
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB
Admin