Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

Banjir merendam 3.642 rumah di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah

Dilihat 531 kali
Banjir merendam 3.642 rumah di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah

Foto : Kondisi terkini banjir yang melanda Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, Sabtu (25/9). (BPBD Kabupaten Gunung Mas)


JAKARTA - Akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi selama beberapa hari mengakibatkan Banjir yang terjadi wilayah di Kab. Gunung Mas, Prov. Kalimantan Tengah dengan lokasi Kec. Kurun, Kec. Tewah, Kec. Mihing Raya, Kec. Sepang, Kec.  Rungan Hulu, Kec. Rungan, Kec. Rungan Bara, Kec. Manuhing, Kec. Manuhing Raya, Kec. Kahayan Hulu Utara, Kec.  Damang Batu, dan Kec.  Miri Minasa. Mengakibatkan sebanyak ± 3.685 KK/ 13.638 jiwa terdampak .

Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Prov. Kalimantan Tengah terdapat 3.642 unit rumah terdampak. Pihak BPBD Kab. Gunung Mas telah melakukan Penyaluran bansos untuk hari ini dilaksanakan ke Kel. Teweh yang sudah tersalur 7.250 kg Beras. Status tanggap darurat banjir di perpanjang dari 16 September s/d 30 September 2021. Kondisi terkini dilapangan, daerah yang masih terendam banjir adalah Kecamatan Rungan Hulu, akan tetapi kondisi air sudah mulai surut.

Berdasarkan informasi BMKG yang berlaku mulai 01 September 2021 pukul 07.00 wib s/d 02 September 2021 pukul 07.00, yang berpotensi dampak hujan lebat untuk dampak Banjir/Bandang dapat terjadi di wilayah Kalimantan Tengah dengan Status Waspada (signature.bmkg.go.id). BPBD Prov. Kalimantan Tengah meneruskan informasi Peringatan Dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kab/Kota untuk diteruskan kepada pihak terkait di Kab/Kota dan masyarakat untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi. 

BNPB menghimbau untuk seluruh masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di masa peralihan (pancaroba) dari musim kemarau ke musim hujan, potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat, puting beliung serta potensi cuaca yang memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi.


Abdul Muhari, Ph.D. 

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB 

Penulis

Admin


BAGIKAN