Mulailah mengetik pada pencarian di atas dan tekan tombol kaca pembesar untuk mencari.

23 RUMAH RUSAK BERAT TERTIMBUN LONGSOR DI BANDUNG BARAT

Dilihat 600 kali
23 RUMAH RUSAK BERAT TERTIMBUN LONGSOR DI BANDUNG BARAT

Foto : 23 RUMAH RUSAK BERAT TERTIMBUN LONGSOR DI BANDUNG BARAT ()

Wilayah di Kabupaten Bandung Barat kembali dilanda longsor. Hujan yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (8/4) pukul 23.00 Wib hingga Selasa (9/4) pukul 05.00 Wib dengan intensitas mencapai 50 mm selama beberapa jam telah menyebabkan longsor di tiga kecamatan. Kondisi permukiman yang berada di tebing perbukitan curam dan kondisi lereng berupa lahan pertanian semusim telah menyebabkan wilayah tersebut memiliki risiko tinggi longsor.

Tercatat 23 unit rumah rusak berat, 97 unit rumah terancam longsor dan 87 jiwa mengungsi akibat longsor di Kec Gununghalu, Kec Rongga dan Kec Cipongkor Kab Bandung Barat. Masyarakat mengungsi di tempat saudaranya. Di Kec Gununghalu, longsor menyebabkan 8 unit rumah rusak berat dengan rincian 2 unit di Ds Sukasari, 5 unit di Ds Sirnajaya dan 1 unit di Ds Gununghalu. Di Ds Sukasari terdapat 10 rumah terancam dan 48 jiwa mengungsi, sedangkan di Ds.Sirnajaya 15 jiwa mengungsi.

Di Kec.Rongga terdapat 3 desa yang longsor, yaitu (1) Ds. Sukamanah 8 unit rumah rusak berat, 24 jiwa mengungsi; (2) Ds. Cicadas 1 unit rumah rusak berat; (3) Ds. Cinengah 1 unit rumah rusak berat.

Di Kec.Cipongkor terdapat 5 unit rumah rusak berat dan 87 unit rumah terancam di Ds. Karangsari.
BPBD telah melakukan pendataan dan memberikan bantuan.Dengan permukiman yang dibangun pada perbukitan berlereng curam, tutupan hutan sangat terbatas, perbukitan menjadi lahan pertanian semusim, kondisi solum tanah yang tebal dan memiliki mata air di bagian tengah serta batuan keras di bagian bawah lapisan tanah yang dapat menjadi bidang peluncur, maka kejadian longsor, seperti halnya longsor di Cililin dapat terjadi setiap saat. Untuk itu pemda perlu memfasilitasi teknologi konservasi tanah dan air kepada masyarakat agar risiko bencana dapat diminimumkan. Banyak pilihan teknologi sederhana untuk mengatasi longsor, baik secara fisik dan vegetatif yang disesuaikan kondisi setempat.

Sumber : Sutopo Purwo Nugroho
                Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, BNPB
Penulis

Admin


BAGIKAN